Alex Pastoor Dianggap Lebih Layak Jadi Pelatih Timnas Indonesia Ketimbang Patrick Kluivert

Tanpa mengecilkan kapasitas Patrick Kluivert, mantan pemain Timnas Belanda, Marciano Vink, menilai Alex Pastoor lebih layak menjadi pelatih Timnas Indonesia. Sementara Kulivert dan Denny Landzaat lebih cocok sebagai asisten pelatih.  

Menurutnya, selain lebih berpengalaman, karier Pastoor lebih baik dibanding Kulivert yang minim pengalaman dan prestasi.

"Anda pasti mengira yang sebaliknya, ya kan? Pastoor seharusnya menjadi pelatih kepala dan kemudian Landzaat dan Kluivert asistennya," ucap Vink dikutip dari Voetbal Primeur, mengutip pernyataanya dari program acara Voetbalpraat di ESPN Belanda, Rabu 8 Januari 2024 waktu setempat.

Pastoor tercatat pernah mengantarkan Excelsior promosi ke Eredivisie pada musim 2009/2010. Kemudian pada musim 2015/2016, pelatih 58 tahun juga berhasil membawa Sparta Rotterdam promosi ke Eredivisie pada musim 2015/2016 dengan menjadi juara Eerste Divisie. Selain itu Pastoor juga pernah melatih NEC Nijmegen, Slavia Praha, AZ Alkmaar, dan terakhir Almere City.

Hanya saja, Vink tak mau menganggap Kluivert tidak pantas mendapatkan posisi sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Di matanya, eks pemain Barcelona itu memiliki kapasitas bagus untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia.

"Kluivert telah memainkan banyak peran berbeda dalam sepak bola, dan yang saya pahami adalah bahwa ia bekerja sangat baik bersama Adana Demirspor. Ia memainkan sepak bola menyerang dengan sangat baik, setelah itu ia tiba-tiba dipecat," ujar Vink.

Sementara itu, kolega Vink di Voetbalpraat ESPN Belanda, Kees Luijckx, juga bisa memahami keputusan PSSI mendapuk Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia.

"Akan lebih menarik jika Anda menjadikan Kluivert sebagai pelatih nasional. Kluivert adalah figur utama, Pastoor dan Landzaat adalah sosok profesional. Menurut saya, ini adalah konstruksi yang bagus," ucap Luijckx.

Kluivert resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia setelah dikontrak dua tahun oleh PSSI. Debut Kluivert akan terjadi saat Indonesia melawan Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney pada 20 Maret 2025 mendatang.