Alergi Dingin di Musim Hujan, Begini Gejalanya
Musim hujan rentan terhadap penyakit, salah satunya adalah alergi dingin. Perubahan musim yang sedang terjadi, yakni dari musim panas ke musim hujan biasanya menyebabkan beberapa penyakit.
Salah satunya adalah penyakit alergi dingin yang biasanya lebih rentan terhadap remaja yang sedang beranjak dewasa, namun sebenarnya reaksi tersebut bisa hilang dengan sendirinya, dan biasanya akan muncul kembali bila terkena udara dingin.
Alergi dingin biasa datang dengan gejala seperti orang yang mengalami gatal-gatal di sekujur tubuhnya atau mirip dengan kondisi biduran. Alergi dingin biasanya dapat sembuh total setelah beberapa tahun, namun bisa juga menetap seumur hidup.
Definisi Alergi Dingin
Alergi dingin atau urtikaria dingin merupakan sebuah reaksi alergi pada kulit yang muncul dalam jangka waktu beberapa menit setelah kulit terkena suhu dingin, baik melalui air maupun lewat udara. Terdapat banyak faktor penyebab atau menjadi pemicu munculnya alergi dingin, termasuk berada di dalam ruangan ber-AC, berenang, atau setelah mandi di pagi hari.
Kulit yang terkena alergi terhadap udara dingin biasanya akan menjadi merah dan mengalami gejala gatal-gatal. Meski begitu, gejala alergi yang mungkin dialami oleh setiap orang akan berbeda-beda, terkadang beberapa orang bisa saja mengalami gejala yang ringan sementara yang lainnya bisa saja mengalami gejala yang parah.
Ada pula penderita alergi yang sampai mengalami syok anafilaksis. Hal tersebut merupakan reaksi alergi parah yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara drastis, jantung berdebar dengan denyut lemah, sesak napas, hingga pingsan.
Penyebab Alergi Dingin
Penyebab alergi dingin belum sepenuhnya diketahui. Para peneliti menduga ada orang-orang yang lebih sensitif terhadap dingin, karena terkena sejenis virus atau memiliki penyakit yang menyebabkan sel kulitnya semakin sensitif.
Sedangkan menurut penelitian dari National Institute of Allergy and Infectious Disease pada 2012, alergi dingin bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Kondisi genetik ternyata turut menentukan seberapa sensitif kulit terhadap suhu dingin.
Namun, secara umum, penyebab alergi berasal dari reaksi sistem imun manusia terhadap suhu dingin. Sistem imun yang melepaskan histamin dan berbagai zat kimia lain untuk melawan suhu dingin yang dianggap sebagai bahaya. Zat-zat kimia tersebut kemudian terbawa aliran darah, lalu memunculkan gejala alergi seperti kemerahan dan gatal-gatal pada kulit. Terkadang, ada pula reaksi tertentu pada bagian tubuh yang lain.
Gejala alergi dingin yang utama adalah biduran. Biduran adalah bentol-bentol pada kulit, yang berwarna kemerahan dan terasa gatal. Ukuran bentol yang timbul beragam, mulai dari selebar kacang hijau hingga selebar buah anggur. Gejala tersebut akan muncul pada kulit yang terkena suhu dingin, biduran lebih sering muncul akibat paparan udara yang lembap dan berangin. Saat suhu kulit mulai menghangat, gejala justru bisa memburuk. Biduran dapat berlangsung selama dua jam, sebelum akhirnya menghilang sendiri.
Faktor Risiko Alergi Dingin
Berikut beberapa faktor yang dapat memicu risiko terkena alergi dingin:
1. Anak dan remaja
Pada banyak kasus, anak dan remaja lebih rentan terkena alergi dingin. Namun, kondisi ini biasanya membaik dalam beberapa tahun.
2. Memiliki kondisi medis tertentu
Orang yang memiliki kondisi medis seperti hepatitis atau kanker berisiko tinggi mengalami alergi dingin.
3. Faktor keturunan
Seseorang akan lebih berisiko terkena alergi dingin apabila orangtua, saudara kandung, kakek, atau nenek Anda memiliki riwayat yang sama.
4. Infeksi
Seseorang yang baru saja terkena infeksi, seperti pneumonia atau radang paru-paru, lebih berisiko mengalami alergi dingin.
Gejala Alergi Dingin
Alergi dingin biasanya mulai terasa ketika kulit terpapar air dingin atau cuaca dingin di bawah 4 derajat celsius, dan bisa muncul ketika mengalami kondisi berangin dan lembap. Berikut beberapa gejala alergi dingin yang dapat terjadi:
- Tangan terasa bengkak saat memegang benda dingin.
- Muncul bilur yang terasa gatal pada area kulit yang terpapar udara dingin.
- Bibir dan tenggorokan terasa bengkak saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
- Kulit berwarna kemerahan.
Tanda dan gejala yang dirasakan oleh penderita alergi dingin termasuk:
- Ruam kulit merah, gatal, dan bengkak di kulit yang terpapar suhu dingin.
- Reaksinya memburuk meskipun kulit sudah menghangat.
- Tangan bengkak saat memegang benda dingin.
- Bibir bengkak karena mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
Reaksi yang parah mungkin termasuk:
- Respons seluruh tubuh (anafilaksis), yang dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar kencang, pembengkakan anggota tubuh atau batang tubuh, dan syok.
- Pembengkakan pada lidah dan tenggorokan, yang dapat membuat sulit bernapas
- Reaksi terburuk umumnya terjadi dengan paparan kulit penuh, seperti saat berenang di air dingin. Reaksi seperti itu bisa dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan tenggelam.
- Reaksi alergi dingin yang paling parah biasanya pada saat seluruh tubuh terpapar oleh suhu dingin, seperti saat berenang di air dingin, yang bisa saja berpotensi membahayakan nyawa, seperti pembengkakan pada tenggorokan dan lidah hingga sulit bernapas, tekanan darah menurun drastis, jantung berdebar, pingsan, serta membengkaknya lengan dan kaki.
Pengobatan Alergi Dingin
Obat yang mungkin bisa digunakan dalam menangani kondisi alergi dingin, di antaranya:
1. Antihistamin
Merupakan salah satu obat yang dapat mengatasi kondisi alergi dingin, obat tersebut akan bekerja untuk menghentikan produksi histamin dalam tubuh sehingga gejala yang disebabkan oleh alergi, seperti gatal-gatal akan menghilang.
2. Leukotriene antagonist
Obat leukotriene antagonis disebut juga dengan antileukotriene, yang dapat menghambat fungsi leukotrien, yakni zat kimia yang dilepaskan oleh sel darah putih di paru-paru yang menyebabkan peradangan dan sesak napas.
Antileukotriene pada dasarnya sering digunakan untuk menangani asma. Akan tetapi, obat ini juga memiliki manfaat lain seperti:
a. Mencegah dan mengobati asma pada anak dan orang dewasa.
b. Mengobati alergi yang dipicu oleh alergen dalam ruangan seperti debu tungau, spora jamur, atau bulu binatang.
c. Mengobati alergi musiman (hay fever) yang dipicu oleh alergen luar rumah seperti serbuk sari dari pohon, rumput, atau gulma.
d. Menangani berbagai jenis kasus biduran, termasuk karena alergi dingin.
3. Kortikosteroid sistemik
Merupakan obat alergi yang memiliki efek anti peradangan yang mendalam sehingga membantu meringankan gejala peradangan ketika alergi sedang kambuh.
Ada banyak jenis obat kortikosteroid sistemik, seperti prednisone dan prednisolone, keduanya merupakan obat yang paling sering diberikan untuk orang yang mengalami peradangan pada kulit.
Tips Mencegah Kondisi Alergi Dingin
Dilansir dari Healthline, cara terbaik untuk mencegah urtikaria dan kemungkinan reaksi alergi terhadap dingin adalah dengan menghindari paparan suhu dingin. Berikut cara untuk mengurangi kemungkinan timbulnya gejala meliputi:
1. Kenakan pakaian pelindung selama cuaca dingin, seperti jaket hangat, topi, sarung tangan, dan syal.
2. Sebisa mungkin hindari kulit terpapar suhu dingin.
3. Cek suhu air sebelum berendam di dalam air dan hindari jika air sangat dingin.
4. Jika gemar berenang, carilah kolam yang dengan pemanas, atau berenang saat cuaca hangat.
5. Mandi dengan air hangat.
6. Minum minuman bersuhu ruang dan tidak mengandung es.
7. Hindari makanan dingin seperti es krim dan makanan beku lainnya.
8. Minum obat sesuai resep dokter.
Jika kondisi alergi dingin berlanjut atau semakin parah, segera konsultasikan masalah alergi tersebut ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Advertisement