Lolos Jadi Anggota DPRD Surabaya Hanya Modal Rp 115ribu, Percaya?
Sudah menjadi rahasia umum jika untuk menjadi anggota dewan membutuhkan dana kampanye yang tak sedikit. Nilainya bisa ratusan juta bahkan bisa juga sampai miliaran.
Banyak juga cerita-cerita sedih-sedih calon anggota legislatif yang akhirnya stress karena terlanjur mengeluarkan dana kampanye ratusan juta, namun akhirnya tak terpilih. Hutang melilit yang malah didapat.
Para calon legislatif itu ngotot ingin bisa lolos menjadi anggota DPRD salah satunya karena tergiur dengan besarnya gaji yang nanti akan didapat setelah terpilih. Besarnya gaji dan tunjangan yang didapat itu nantinya yang menjadi sumber finansial untuk mengembalikan dana kampanye yang sudah dikeluarkan.
Namun cerita semacam itu mungkin tak berlaku bagi anggota DPRD Surabaya dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Empat anggota DPRD Surabaya yang terpilih dari partai ini mengklaim mengeluarkan dana kampanye tak sampai ratusan juta Rupiah. Malah di antara mereka mengklaim hanya mengeluarkan ratusan ribu saja untuk dana kampanyenya.
Adalah Josiah Michael salah satu anggota DPRD dari Partai Solidaritas Indonesia yang mengaku hanya mengeluarkan uang untuk kampanye calon anggota legislatif sebesar Rp. 115ribu.
"Aku cuma keluar dana Rp. 115ribu. Nggak percaya kan, tapi ini beneran,” kata dia saat diwawancarai ngopibareng.id.
Kata dia, rekan satu partainya pun yang lolos menjadi anggota DPRD Surabaya, juga tak ada yang sampai mengeluarkan dana kampanye hingga ratusan juta. Bahkan dia mengklaim, rekan sesama anggota DPRD Surabaya dari PSI maksimal hanya mengeluarkan dana kampanye sekitar Rp. 10juta
“Pak Tjutjuk itu cuma habis Rp. 4 juta, dan Alfian itu cuma habis Rp. 10juta," tambah Michael.
Makanya, dia menolak anggapan jika besarnya gaji anggota DPRD Surabaya yang mencapai sekitar Rp. 43 juta itu akan digunakan untuk mengembalikan dana kampanye yang sudah dikeluarkan. Atau untuk mengembalikan modal.
"Wah enggak. gaji besar yang kami terima, khususnya di Fraksi PSI ya, itu bukan untuk membayar hutang kampanye. Tidak ada hutang pribadi untuk ganti dana kampanye," kata Michael.
Maka dari itu, dia mengklaim tidak punya beban politik saat menjabat sebagai anggora dewan DPRD Kota Surabaya periode 2019-2024.
"Benar memang segitu gaji yang kami terima. Makanya kami berusaha seprofesional mungkin, karena tidak punya hutang pribadi," ujar dia.
Silahkan pembaca putuskan. Boleh percaya boleh tidak.