Alat Peraga Kampanye Bacaleg Bermunculan, Janjinya Selangit
Alat peraga kampanya bakal caleg (bacaleg) menjelang Pemilu 2024 marak bermunculan. Narasinya seru penuh dengan janji muluk. Dari pantauan Ngopibareng.id, ada beberapa baliho atau spanduk bacaleg bertuliskan, "Mewakafkan jiwa raga demi kesejahteraan rakyat".
Lalu ada narasi, "Saya dilahirkan ke bumi untuk melindungi wong cilik dari angkara murka", "Menyelamatkan bangsa dan negara adalah misi saya, pilih dan coblos tandar gambar saya", dan masih banyak janji kampanye lainnya.
Para bacaleg memanfaatkan momen hari tertentu, seperti mengucapkan momen Idul Adha sebelumnya, atau Hari Bhayangkara sebagai cantolannya. Di sisi lain, bacaleg PDI Perjuangan memasang gambar Bung Karno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai magnet untuk menarik dukungan.
Sedangkan bacaleg lainnya menempatkan gambar bacapres yang didukung atau gambar Ketua Umum Parpol sebagai cantolan.
Ukuran baliho peraga Pemilu tergantung tebal tipisnya kantong bacaleg. Kalau modalnya besar balihonya tampak besar. Ada yang patungan dengan sesama bacaleg dari partai yang sama. Satu baliho berukuran 1,5 m x 2 m harga berikut ongkos masangnya menghabiskan biaya sekitar Rp300 ribuan.
Bagi bacaleg yang modalnya 'cekak' mereka membuat peraga kampanya 0,5 x 1 meter. Gambar cukup ditempel di pohon-pohon, meskipun ada larangan memasang gambar di pohon.
Bentuk dan narasi pada gambar peraga kampanye bisa mempengaruhi daya tarik masyarakat. "Kalau penempatan gambar sembarangan dan lebay, yang didapat malah anti pati, bukan empati," kata pengamat sosial Universitas Indonesia, Devi Rahmawati melalui pesan singkat, Kamis 6 Juli 2023.
Ia mengambil contoh beberapa gambar yang diusili masyarakat karena dianggap lebay. Gambarnya dicoret-coret ditulisi 'nggedrabus' alias banyak omong.
Dari pengamatan Ngopibareng.id, para bacaleg baru paling sibuk memasang peraga kampanye.
Modal Gede
Besaran biaya menjadi bacaleg tergantung pilihannya. Semakin tinggi tingkatannya semakin besar anggarannya. Untuk bacaleg DPR RI setidaknya harus menyiapkan anggaran Rp 4-6 miliar, DPRD Tingkat I Rp 3,5 miliar dan DPRD Tingkat II Rp 2,5 miliar.
Seorang politikus pernah bicara di depan Ngopibareng.id dalam suatu kegiatan pencalonan. "Jika tidak punya uang jangan nyaleg. Sebab untuk menjadi anggota DPR itu biayanya mahal".