Alasan Tabloid Obor Rakyat Reborn Batal Terbit
Pemimpin Redaksi (Pemred) Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono memastikan tabloidnya batal terbit lagi. Setiyardi kini kembali masuk ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang karena dianggap meresahkan sehingga cuti bersyaratnya dibatalkan pemerintah.
Setiyardi sebenarnya telah keluar tahanan pada Januari 2019. Namun pada Kamis, 7 Maret 2019 malam, dia terpaksa harus kembali ke sel tahanan di Lapas Cipinang.
Sebelumnya di laman Facebook, Setiyardi menyebutkan bahwa Obor Rakyat atau Obor Rakyat Reborn akan kembali terbit pada Jumat, 8 Maret 2019 meskipun dirinya kemungkinan tidak bisa menghadiri proses launching tabloid tersebut.
Namun dalam keterangan tertulisnya hari ini, Setiyardi menyebutkan bahwa peluncuran Obor Rakyat Reborn dibatalkan.
"Kepada teman media, dan para undangan, yang sudah menyatakan kesediaan hadir, kami sungguh mengapresiasinya. Tabloid yang sudah dicetak, tak kami edarkan. Namun kami pastikan uang yang telah kami terima akan dikembalikan sepenuhnya," tulisnya.
Sementara itu, pesanan catering dalam acara peluncuran Obor Rakyat akan dibagi-bagikan ke masyarakat yang membutuhkan.
Sekadar diketahui, Obor Rakyat pernah terbit pada Mei 2014 menjelang pemilihan presiden 2014. Saat itu, Obor Rakyat terbit dengan judul halaman muka "Capres Boneka" yang dibumbui karikatur Jokowi mencium tangan Megawati.
Dalam tabloid itu, juga disebutkan bahwa Jokowi keturunan Tionghoa dan kaki tangan asing. Tim Jokowi lantas melaporkan tabloid ini ke polisi pada 4 Juni 2014.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 22 November 2017 lantas memvonis Setiyardi 8 bulan penjara. Namun Mahkamah Agung menjatuhkan vonis 1 tahun.
Setiyardi sebenarnya menjalani masa cuti bersyarat sejak Januari 2019 dan akan berakhir pada 8 Mei 2019. Namun karena dianggap meresahkan, maka cuti bersyarat Setiyardi dibatalkan. (man)