Alasan Pria Kantongi Izin Bakar Al Quran di Swedia
Seorang pria membakar Al Quran di depan masjid di Ibu Kota Swedia, Rabu 28 Juni 2023. Aksi itu telah mengantongi izin dari pengadilan setempat. Aksi tersebut sebagai bentuk protes penolakan Turki atas pengajuan keanggotaan Swedia ke dalam NATO.
Pelaku Pembakaran
Dilansir dari DW, pelaku pembakar Al Quran adalah seorang laki-laki, imigran asal Irak berusia 30 tahun.
Ia membakar kitab suci umat Islam, disaksikan sekitar 200 orang, serta pengunjung masjid, saat Idul Adha.
Aksi itu telah mendapat izin dari pengadilan setempat. Pengadilan menyebut harus ada hubungan yang jelas antara masalah keamanan dan aksi massa.
"Risiko dan konsekuensi keamanan yang dapat dilihat pihak berwenang terkait dengan pembakaran Al-Qur'an tidak sedemikian rupa, sehingga memungkinkan undang-undang saat ini, memberikan alasan menolak permintaan aksi massa," kata pengadilan.
"Maka, otoritas kepolisian memberi Anda izin untuk pertemuan yang diminta," lanjutnya.
Sementara, menurut Reuters, pelaku pembakar Al Quran telah dituntut atas tuduhan melakukan agitasi terhadap kelompok etnis tertentu.
Aksi Protes untuk Turki
Protes saat Idul Adha itu disebut ditujukan kepada Turki, yang menentang keinginan Swedia untuk bergabung di dalam NATO.
PM Swedia Ulf Kristersson menyebut tak ingin berspekulasi atas masa depan Swedia di NATO, terkait insiden tersebut. "Itu (membakar Al Quran) legal, tetapi tidak pantas," katanya.
Tindakan tersebut juga menuai kecaman dari banyak negara. Maroko melakukan protes dengan menarik duta besarnya dalam masa yang tidak ditentukan. Menteri Luar Negeri Maroko juga menuntut perwakilan Swedia di Rabat, serta menyampaikan keberatan yang sangat kuat atas aksi itu.
Hal serupa juga dikeluarkan oleh Amerika Serikat. Juru bicara Deputi Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel, menyebut aksi bakar kitab suci adalah perbuatan kurang ajar dan menyakitkan. "Dan apa yang mungkin legal, bukan berarti sesuai," katanya dilansir dari Antara.
Bakar Al Quran di Swedia
Aksi bakar Al Quran sendiri semakin sering terjadi di Swedia. Salah satu yang memopulerkan tindakan ini adalah politisi kanan jauh, Rasmus Paludan.
Rencana aksi bakar Al Quran sebelumnya juga digagalkan polisi pada Februari lalu.
Kemudian, kelompok kanan jauh membakar Al Quran di depan kedutaan Turki sebelumnya, dan menyebabkan Turki membatalkan Menteri Pertahanan Swedia ke Ankara.