Alasan Keamanan, Persebaya Surabaya Tolak Main di Bandung
Persebaya Surabaya mengirimkan surat ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator pelaksana Piala Presiden 2022 untuk meninjau ulang penetapan venue pertandingan Grup C di Bandung.
Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri menyebut, jika pelaksanaan Grup C di Bandung menimbulkan kerawanan terkait keamanan karena laga ini sudah boleh dihadiri suporter.
Menurut manajemen tim, kedekatan hubungan suporter Persebaya, Bonek, dengan suporter Persib di khawatirkan akan memobilisasi massa bonek dari berbagai daerah untuk datang ke Bandung.
Apalagi, babak penyisihan grup dijadwalkan berlangsung lebih dari sepekan. Gelombang massa Bonek yang bertahan selama 10 hari di Bandung dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan.
"Kalau di Bandung bisa bedol desa dari Surabaya ke Bandung, aku gak bisa bayangin 10 hari. Kalau 10 hari di sana itu akan menimbulkan masalah Kamtibmas. Kalau gelar pertandingan terus ada kekacauan, ini nanti liganya yang akhirnya gak jalan," jelas Yahya.
Karena itu, manajemen Bajul Ijo mendorong PT LIB untuk meninjau ulang rencana gelaran Grup C di Bandung.
"Mainkan di Surabaya atau sekalian dipindah ke luar Pulau Jawa, Samarinda misalnya, mengingat alasan Kamtibmas," kata dia. Apabila tidak memindah venue, mantan Manajer Persik Kediri itu meminta agar memindah Persebaya ke grup lain.
Seperti dikabarkan sebelumnya, PT LIB telah melakukan drawing Piala Presiden 2022. Persebaya menjadi kontestan yang tergabung dalam Grup C atau grup neraka bersama Persib Bandung, Bali United dan Bhayangkara FC.
Advertisement