Alasan Ekonomi, Pelaku Tega Bunuh dan Buang Bayinya di Menanggal
Pelaku pembuang bayi dalam kresek di salah satu warung Jalan Menanggal, pada Sabtu, 10 November 2022, lalu, mengaku tega membunuh buah hatinya dan menelantarkanya lantaran kesulitan ekonomi.
“Karena ekonomi. Iya enggak ingin punya anak lagi,” kata pelaku pembuang bayi di Jalan Menanggal, Mardiana, di Polsek Gayungan, Jumat, 16 Desember 2022.
Warga Bengkulu yang kesehariannya tinggal di kosan Jalan Dukuh Menanggal tersebut beralasan, jika dirinya sudah memiliki tiga orang anak dan akan kesulitan apabila bertambah lagi. “Alasannya saya (juga) nggak punya biaya untuk memakamkan anak saya. Karena sudah punya anak tiga masih kecil-kecil,” jelasnya.
Mardiana mengatakan, sejak awal kehamilanya, tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya. Bahkan, sang suami juga tidak diberitahu meskipun perutnya sudah membesar. “Suami sudah curiga tapi saya tutupi. (Ketika ada darah bekas melahirkan) saya bilang saya sedang datang bulan,” jelasnya.
Perempuan 33 tahun tersebut melahirkan secara mandiri ketika suami sirinya belum pulang bekerja. Kemudian, ia menghilangkan nyawa bayi tersebut dengan cara membekapnya. “Pas lahir, bayi hanya nangis sekali, terus saya gendong, saya susui. Saya bekap pakai tangan saya, di mulut sama hidung, sekitar 5 sampai 10 menit,” ucapnya.
Bahkan, Mardiana sempat menyembunyikan jenazah bayinya tersebut di keranjang baju belakang lemari selama dua hari. Dia tidak ingin suaminya mengetahui kelahiran anak laki-laki itu.
Sebelumnya, pihak kepolisian menangkap pelaku pembuang bayi dalam kresek di sebuah warung Jalan Menanggal, Sabtu, 10 November 2022, lalu. Sang suami tidak tahu perbuatan istri sirihnya itu..
Kapolsek Gayungan, Kompol Suhartono mengatakan, pelaku merupakan ibu kandung si bayi, yakni Mardiana, warga Bengkulu yang sehari-hari tinggal di kosan kawasan Jalan Dukuh Menanggal. "Pelaku memang niat (membunuh dan membuang korban), karena tidak ingin punya anak lagi,” kata Suhartono, di Polsek Gayungan, Jumat, 16 Desember 2022
Peristiwa tersebut, kata Suharyono, berawal ketika pelaku yang hamil dengan suami sirinya. Ketika itu, tersangka mengaku perutnya membesar karena malpraktik suntik KB dan menimbulkan tumor ganas. "Kalau ditanya tetangga-tetangganya, dia mengakunya nggak hamil tapi terkena sakit tumor. Jadi mulai hamil sudah menutup diri,” jelasnya.
Advertisement