Alasan Ada 14 Tiket Tambahan di Audisi Bulutangkis di Surabaya
Kepala tim pemandu Bakat Audisi Beasiswa Bulutangkis, Cristian Hadinata mengatakan alasan kenapa ada super tiket tambahan dan jumlahnya lebih dari atlet yang benar-benar lolos mengikuti pertandingan hingga akhir di Surabaya. Menurut mantan atlet bulutangkis Indonesia ini, tim pemandu bakat melihat, 14 pemain yang mengikuti seleksi ini layak dibawa ke Kudus untuk fase kedua. Meskipun kalah di pertandingan, tapi mereka melihat 14 pemain ini memiliki kualitas yang bagus.
"Meskipun yang kita tahu 14 yang mendapat super tiket tambahan ini kalah, tapi mereka menunjukkan kualitas yang cukup baik. Itu yang kami pertimbangkan dari tim pemandu bakat," kata Cristian Hadinata, Selasa 22 Oktober 2019.
Tim pemandu bakat mengikuti perkembangan para atlet di Audisi Beasiswa Bulutangkis 2019 yang digelar selama tiga hari di Surabaya. Hasilnya ada 12 yang lolos ke fase final, dan 14 ini mendapatkan super tiket dan akan diadu lagi di Kudus.
"Ya kita bersama-sama memantau mereka mulai dari tahap awal sampai akhir hari ini. Merekalah yang kita pandang baik dan layak bertanding di Kudus. Dari sisi kualitas dan skill sangat luar biasa memang," imbuh dia.
Sementara itu, ketika ditanya mengenai kualitas atlet bulutangkis yang mengikuti audisi di Surabaya, Hadinata mengatakan kualitas mereka merata. Sehingga membuat tim pemandu bakat sampai lembur hingga tengah malam untuk mendiskusikan nama-nama atlet yang layak berangkat ke Kudus.
"Luar biasa, kita tahu dari tahap screening dan turnamen sampai tengah malam. Kita berdiskusi dan ini sangat jarang terjadi. Memang saya akui atlet-atlet yang ikut di sini sangat luar biasa kemampuannya. Apalagi yang mengikuti sangat banyak dan kualitas merata," ujar Hadinata.
Dari 26 atlet yang lolos untuk mengikuti seleksi tahap dua yang akan berlangsung di Kudus, ia berharap mereka tetap semangat. Selain itu, pelatih harus tetap mendampingi hingga benar-benar audisi ini berakhir.
Hadinata menyampaikan sebelum atlet ini benar-benar masuk dalam klub di PB Djarum, mereka masih menjadi tanggung jawab pelatih di kota dan kabupaten masing-masing.
"Tentu yang menyiapkan anak-anak ini adalah pelatih di perkumpulan masing-masing. Nanti kalau mereka lolos dari fase final di Kudus baru pelatih di sana yang menangani. Kalau untuk saat ini masih di kota dan daerah masing-masing," ucap Hadinata.