Daya Beli Masyarakat Malang Turun, Pemkot Genjot UMKM
Daya beli masyarakat dikatakan menurun akibat pandemi Covid-19. Indikatornya didapat dari angka deflasi selama bulan Maret 2020, berkisar di angka -0,41 persen dan bulan April 2020 sebesar -0,12 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi ada di kisaran 1 hingga 3 persen, dari target awal mencapai 15 persen.
Untuk itu, Walikota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa ia akan menggerakkan segala sektor, terutama UMKM, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Malang. "Caranya, dengan membantu pemasaran melalui e-commerce atau pasar online dengan menggandeng online shop maupun transportasi daring. Termasuk, fasilitasi promosi bagi UMKM," terangnya pada Senin 24 Agustus 2020.
Selain itu, Sutiaji menuturkan bahwa pihaknya turut membantu UMKM mulai dari memudahkan perizinan sampai proses pengemasan makanan. "Sehingga, membamtu UMKM untuk menggencarkan pemasaran produknya lebih luas lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Wahyu Setianto mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan upaya pembinaan dan pelatihan kepada UMKM melalui daring. "Sudah kami gencarkan dan terus kami lakukan pelatihan dan pembinaan tersebut. Selain itu, juga meminta rekan-rekan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk membantu pemasarannya," tuturnya.
Dengan memperkuat sektor UMKM tersebut, Wahyu memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Malang bisa meningkat di angka 10 persen hingga 15 persen. "Target kami, peningkatan dari sektor UMKM (peningkatan ekonomi) berada di angka 10 sampai 15 persen," tutupnya.