Kolam Renang Gajayana Rusak, Belum Ada Anggaran untuk Perbaikan
Kolam Renang Gajayana yang dibangun sejak 2009, mengalami kerusakan di beberapa bagian. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Malang baru akan merevitalisasi kolam renang tersebut pada 2020 nanti.
Plt. Kadispora Kota Malang, Ida Made Wahyuni mengatakan selama 10 tahun, sejak dibangun 2009 lalu, kolam renang tersebut tak mendapatkan perawatan yang memadai, sehingga mengalami kerusakan di beberapa bagian.
"Kalau kolamnya kan kita lihat lantainya banyak yang bocor. Memang sudah lama sih makanya itu perlu direvitalisasi," tutur perempuan asal Sanur, Bali tersebut, pada Jum'at 15 November 2019, kemarin.
Selain itu, kata Ida, pompa air pada kolam renang tersebut juga mengalami masalah karena sudah tua dan rusak.
"Jadinya berimbas ke sirkulasi air juga ada karena pompanya sudah tua dan rusak perlu diganti," ujarnya.
Selain revitalisasi untuk mengganti beberapa bagian yang rusak ke depan kolam renang Gajayana, akan difungsikan untuk pembibitan atlet renang di Kota Malang pada kejuaraan nasional maupun internasional.
"Karena sudah lama tidak direvitalisasi, kolam Gajayana ini tidak nyaman digunakan para atlet ketika latihan. Ujung-ujungnya prestasi bagi Kota Malang," tutur Ida
Maka dari itu pada Jumat 15 November 2019, sore kemarin. Dispora Kota Malang bersama dengan pihak ketiga melakukan pengecekan kondisi di kolam renang Gajayana.
"Kerjasamanya saat ini hanya berupa pengecekan kondisi karena kami perlu yang ahli untuk melakukan pengecekan," ujar Ida.
Ia menjelaskan dari hasil pengecekan tersebut, hal yang penting untuk direvitalisasi ialah pada dinding kolam dan sistem pompa atau sirkulasi air.
Saat disinggung soal gedung, Ida berujar, gedung kolam renang itu masih belum perlu dilakukan revitalisasi.
"Tadi hasilnya kondisi gedung masih bagus. Cuma perlu perbaikan sedikit seperti atapnya saja sudah cukup," ujar Ida.
Setelah hasil pengecakan ini, kata Ida, ia bakal melakukan Detail Engineer Design (DED) sebelum melakukan revitalisasi.
"DEDnya insyallah tahun depan. Karena di APBD 2020 tidak dianggarkan jadi kami usahakan masuk Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2020. Kalau anggaran yang dibutuhkan jelasnya belum tahu karena ini masih dalam tahap pengecekan," tutupnya.