Alami Kekeringan, Polisi Dropping Air Bersih di Desa Kunjorowesi Mojokerto
Memasuki musim kemarau, krisis air mulai dirasakan warga di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Bahkan, Kepolisian setempat sampai harus memberikan bantuan air bersih.
Desa Kunjorowesi berada di perbatasan Kabupaten Mojokerto dengan Kabupaten Pasuruan. Lokasinya berada di ketinggian kaki gunung penanggungan. Setiap musim kemarau tiba, ada dua dusun di desa ini yang selalu mengalami kekeringan. Yakni, Dusun Kunjoro dan Kandangan.
Untuk mengatasi persoalan itu, Kepolisian Resor Mojokerto turun tangan dengan mendistribusikan air bersih ke dua Dusun di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro tersebut.
Dropping air bersih itu ditentukan di Dusun Kandangan, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Adapun bantuan itu berupa 8 tangki air. Setiap tangki berkapasitas 4.000 liter.
Untuk mendistribusian 32 ribu liter air bersih ke lokasi kekeringan, polisi menggunakan 2 truk tangki air milik Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto.
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto melalui Kapolsek Ngoro Kompol Heru Purwandi mengatakan, bantuan air bersih diberikan kepada warga di Dusun Kunjoro dan Kandangan Desa Kunjorowesi, yang mulai terdampak kekeringan atau krisis air bersih.
"Kita bisa lihat sendiri, masyarakat memang sangat membutuhkan air bersih itu. Kita salurkan langsung kepada masyarakat, sisanya kita tampung di tandon air yang siap untuk di isi," kata Heru kepada wartawan di lokasi, Rabu 24 Juli 2024.
Menurut Heru, dropping air bersih dilakukan secara bertahap menggunakan 2 mobil tangki air. "Karena kendaraan ini terbatas hari ini 4 tangki, rencana ada 8 tangki, sisanya besok," ujar Heru.
Heru juga mengimbau kepada pihak terkait untuk turut mensuplai air bersih. "Kita membuka kepada elemen-elemen yang lain mungkin bisa membantu, baik langsung kepada masyarakat maupun melalui kami (Polres Mojokerto)," tandasnya.
Krisis air bersih dialami sekitar 1500 jiwa atau 300 kepala keluarga (KK) di Dusun Kunjoro dan Kandangan Desa Kunjorowesi.
"Ada tiga Dusun (Desa Kunjorowesi) yang satunya Dusun Sekantong lokasinya di bawah jadi tidak sulit untuk mendapatkan air," tambah Kepala Desa Kunjorowesi Susi Sudarsono.
Sementara salah seorang warga Dusun Kandangan mengatakan, krisis air bersih sudah lama dirasakan masyarakat sejak memasuki musim kemarau di bulan Mei 2024.
Untuk mendapatkan air bersih, kata Aulia 48 tahun, dirinya dan warga lain harus turun ke titik sumber air yang jaraknya sekitar lima kilometer.
"Kalau ada bantuan (air bersih) kita ambil dari bantuan. Tapi kalau tidak ada kita ambil ke bawah pakai sepeda motor, sekitar 5 kilometer," tegasnya.
Bantuan air bersih yang berjumlah 32 ribu liter tersebut, menurut Aulia sangat berarti bagi warga, terutama dalam menghadapi ketersediaan air bersih yang cukup terbatas untuk digunakan keperluan sehari-hari. Seperti minum, mandi hingga mencuci.
"Kalau tidak ada air ya tidak mandi, yang penting ada buat masak," pungkas perempuan dengan logat Madura itu.
Advertisement