Al-Quran Mengobati Segala Macam Penyakit, Ini Fakta!
Al-Quran sebagai Mukjizat dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) nyata memberikan keistimewaan bagi manusia dan orang-orang yang beriman.
AllahTa’ala berfirman :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَاراً
Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang² yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambahmenambah kepada orang-orang
zalim selain kerugian (Al-Isra ayat 82).
Apakah boleh mengobati lemah syahwat dengan Al-Quran?
Allah Ta’ala berfirman :
Katakanlah: "Al-Quran" itu adalah petunjuk dan penawar/obat bagi orang-orang mukmin (Fushsilat: 44)
Segala macam penyakit tidak ada larangannya mengobati penyakit lemah syahwat dan lainnya dengan Al-Qurān Al-Karim.
Salah satu caranya adalah, memegang daerah yang sakit kemudian membaca doa yang shahih.
Rasulullah SAW bersabda :
ضع يدك على الذي تألم من جسدك و قل باسم الله ثلاثا و قل سبع مرات أعوذ بالله و قدراته من شر ما أجد و أحاذر
Letakkan tanganmu di bagian tubuh yang sakit, lalu ucapkanlah :
Bismillah, 3×..., lalu ucapkan :
A’udzu billahi wa qudrootihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir. sebanyak 7×
Aku memohon perlindungan kepada Allah dengan kemuliaan dan kekuasaannya dari segala keburukan yang kudapatkan dan kukhawatirkan.
Petunjuk dan Penawar
Allah ﷻ berfirman :
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
Katakanlah ; Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang³ yang beriman (Fushshila, 41 : 44 )
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang² yang beriman (Al-Israa/17 : 82)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang² yang beriman [Yunus/10 : 57]
Al-Qur’an merupakan penyembuh yang sempurna di antara seluruh obat hati dan juga obat fisik, sekaligus sebagai obat bagi seluruh penyakit dunia dan akhirat.
Jika pengobatan dan penyembuhan itu dilakukan secara baik terhadap penyakit, dengan didasari kepercayaan dan keimanan, penerimaan yang penuh, keyakinan yang pasti, terpenuhi syarat-syaratnya, maka tidak ada satu penyakit pun yang mampu melawan Al-Qur’an untuk selamanya.
Bagaimana mungkin penyakit-penyakit itu akan menentang dan melawan firman-firman Rabb bumi dan langit yang jika (firman-firman itu) turun ke gunung, maka ia akan memporak-porandakan gunung² tersebut, atau jika turun ke bumi, niscaya ia akan membelahnya.
Allah ﷻ berfirman :
أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan apakah tidak cukup bagi mereka, bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya di dalam Al-Qur’an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman [Al-Ankabuut/ 29 : 51]
Al-Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengemukakan ; Barangsiapa yang tidak dapat disembuhkan oleh Al-Qur’an, berarti Allah tidak memberikan kesembuhan kepadanya. Dan barangsiapa yang tidak dicukupkan oleh Al-Qur’an, maka Allah tidak memberikan kecukupan kepadanya (Zaadul Ma’aad (IV/352)
Jika seorang hamba melakukan penyembuhan dengan Al-Qur’an secara baik dan benar, niscaya dia akan melihat pengaruh yang sangat menakjubkan dalam penyembuhan yang cepat.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter atau obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan surat Al-Fatihah, maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan. Aku ambil segelas air zamzam dan membacakan padanya surat Al-Faatihah ber-kali², lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan kesembuhan total. Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang sangat besar. Kemudian aku beritahukan kepada orang banyak yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat [Zaadul Ma’aad (IV/178) dan Al-Jawaabul Kaafi (hal. 23).
Jika suatu penyembuhan itu gagal, maka yang demikian itu disebabkan oleh lemahnya pengaruh pelaku, atau karena tidak adanya penerimaan oleh pihak yang diobati, atau adanya rintangan yang kuat di dalamnya yang menghalangi reaksi obat.
Semoga bermanfaat dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT diberikan kesehatan dan rezeki yang berkah. Amiin.