Al-Azhar 1083 Tahun, Wapres Dianugrahi Tokoh Islam Moderat
Lembaga Pendidikan Islam Al-Azhar Mesir mengukuhkan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, sebagai tokoh Islam moderat (Wasathiyah). Penghargaan itu diserahkan pada Peringatan Hari Lahir ke-1083 Al-Azhar, yang diselenggarakan oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat, Rabu 29 Maret 2023.
“Dalam kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Syeikhul Azhar, Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb atas pemberian Piagam Penghargaan kepada saya, yang dinilai telah mengokohkan Islam wasathiyah di Indonesia, serta mendukung risalah Al-Azhar dalam membangun peradaban Islam global,” ujar wapres.
Menurut Ma'ruf Amin penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus mengembangkan Islam moderat hingga ke tingkat global. Wapres menilai penghargaan ini suatu kehormatan yang diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak untuk aktif dan kontribusi mendukung dan menumbuhkembangkan moderasi beragama baik lingkup regional maupun internasional.
“Bagi saya pribadi, penghargaan ini luar biasa [karena berasal] dari lembaga yang begitu terhormat, satu lembaga perguruan tinggi yang memiliki reputasi internasional yang luar biasa dan telah melahirkan banyak ulama [serta] cendekiawan di seluruh dunia,” ujarnya.
Ma'ruf Amin menceritakan bahwa pada 2018 lalu, dirinya telah bertemu Grand Syekh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb saat berkunjung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, pada awal 2023 ini, ia juga telah bertemu Deputi Syekh Al-Azhar, Muhammad Al-Duwainy, pada forum Muktamar Fikih Peradaban, dalam rangkaian Peringatan Hari Lahir 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya.
“Pertemuan tersebut memiliki makna penting dalam rangka membangun kehidupan moderasi beragama di tingkat gobal, yang tidak ekstrem ke kiri ataupun ke kanan. Harapannya tentu adalah guna mewujudkan kedamaian hubungan umat beragama, baik internal Islam maupun umat Islam dengan non Islam,” paparnya.
Untuk itu, Ma'ruf Amin mengapresiasi Al-Azhar yang dengan semangat keterbukaan telah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan berbagai lembaga dunia, termasuk salah satunya dengan Gereja Katolik di Vatikan.
“Pada 4 Februari 2019, Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb bersama Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus di Abu Dhabi telah menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama. Hari itu kemudian ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional,” tuturnya.
Hal tersebut, kata Wapres, telah menjadi perhatian dunia untuk terus mendorong perdamaian antar umat beragama.
“Tak kalah penting, upaya tersebut (juga) merupakan tonggak penting dalam membangun peradaban agama Islam yang rahmatan lil a’lamin,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Wapres juga mengapresiasi hubungan dan kerja sama yang erat antara Indonesia dengan Pemerintah Mesir yang telah berlangsung lama. Menurutnya, atas dukungan Pemerintah Mesir, puluhan ribu pelajar dan mahasiswa asal Indonesia dapat bermukim dan menuntut ilmu di Mesir.
“Untuk itu, saya sampaikan terima kasih kepada Pemerintah Mesir yang telah memberikan dukungan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia di Al-Azhar yang jumlahnya juga kian meningkat. Hari ini menurut yang saya dengar ada kurang lebih 12 ribu mahasiswa/pelajar kita di Mesir,” ungkapnya.
Hadir secara daring pada acara ini, Deputi Syekh Al-Azhar Muhammad Al-Duwainy dan Rektor Universitas Al-Azhar sekaligus Wakil Ketua OIAA Usamah Yasin.