Akun Instagram Diduga Pelaku Bom Tertulis Calon Mati Syahid
Aksi bom di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar, pada Minggu pagi 28 Maret 2021. Bahkan ada salah satu akun Instagram yang diduga netizen sebagai pelaku aksi teror tersebut.
Akun Instagram tersebut bernama @abo.hld3209. Dalam keterangan foto profilnya, pria bernama Ibnu ini menulis "penegak khilafah, calon mati syahid, dan jihad fisabilillah". Akun tersebut tak hanya membagikan foto-foto pribadi melainkan memamerkan foto senjata api dan foto peperangan.
"Profil teroris pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar. Dia terpelajar tapi sayang karena kepintarannya dia menjadi jahil (bodoh)," tulis salah seorang netizen @by_tukangrosok.
Unggahan tersebut mendapat banyak tanggapan dari netizen lainnya. Rata-rata, mereka mengecam dan memaki akun terduga pelaku bom bunuh diri itu. Ada juga yang mengunggah foto sebelum aksi bunuh diri itu.
Tampak dalam foto yang beredar, terduga teroris bom bunuh diri naik motor matic warna orange tengah berboncengan. "Pengantin" istilah pelaku bom bunuh diri, pria tidak menggunakan masker dan memakai sorban. Dia terlihat membonceng wanita bercadar hitam.
Pada gambar kedua, kondisi motor yang hancur oleh bom bunuh diri. Pria yang mengendarai motor inilah yang diduga pemilik akun Ibnu dan jenazahnya sebagian masih menempel di motor. Sedang wanita bercadar yang diboncengnya, hancur berserakan.
Pelaku Terduga Bom sempat Membuat Status Baru
Akun @abo.hld3209 sempat mengunggah komentar sarkas terkait ledakan bom tersebut. "Alhamdulillah, puluhan pengikut kafir telah mati di tangan pejuang daulah yang telah mati syahid. Semoga Allah SWT membimbing mereka dalam melawan rezim thogut berbasis Pancasila dan pengikut kafir yang ada di Nusantara," paparnya. Kalimat itu ditutup dengan ancaman, bendera panji daulah Islamiyah akan ditancapkan di depan Istana Negara. "Nantikan saja. Insyaallah," tutupnya.
Netizen pun bertanya-tanya, apakah status itu ditulis sebelum aksi bom bunuh diri atau setelahnya oleh orang lain yang mengendalikan akun tersebut.
"Apa ini sebelum beraksi? Telah mati sangit," tulis Satrio SWR @satrio_swr, ikut mengomentari postingan itu.
Berdasarkan penelusuran dari akun tersebut, tampak pemilik akun terobsesi dengan aktivitas terorisme dan kebencian. Hal ini tampak dari unggahan yang telah diunggah dan 144 akun lain yang diikutinya.
Saat ini, akun @abo.hld3209 sudah tak bisa ditemukan di Instagram. Namun demikian, banyak akun-akun bodong alias palsu yang namanya mencomot dari @abo.hld3209.
Serangan Bom Bunuh Diri
Aksi bom bunuh diri di rumah ibadah bukan kali ini terjadi di Indonesia. Apalagi terjadi jelang Ramadhan. Pada 2018 lalu, rangkaian serangan bom bunuh diri juga terjadi di Surabaya, pada Minggu pagi sama seperti waktu terjadinyaperistiwa aksi bom di gereja Katedral Makassar itu.
Tidak tanggung-tanggung, bom bunuh diri menyerang tiga gereja sekaligus, yaitu Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.
Selain hari dan waktu ledakan yang sama dengan aksi teror di Makasar, aksi teror di tiga gereja di Surabaya juga terjadi beberapa hari jelang bulan Ramadhan.