Aktivitas Vulkanik Gunung Raung Turun, Masih Keluarkan Asap Putih Setinggi 500 Meter
Pasca erupsi yang terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, Gunung Raung masih mengeluarkan asap. Namun asap yang dikeluarkan berwarna putih dengan ketinggian antara 50-500 meter dari puncak kawah. Untuk aktivitas kegempaan masih terjadi namun intensitasnya sudah menurun dibanding saat terjadi erupsi.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea, mengatakan, asap putih yang keluar dari kawah kandungannya dominan uap air, dan tidak mengandung abu vulkanik. Ketebalan asap intensitas sedang. Aktivitas, kegempaan masih terekam gempa hembusan dan gempa tremor tapi tidak menerus.
“Kalau dibandingkan dengan tanggal 24 Desember saat terjadi erupsi, dari aktivitas kegempaan sudah lebih menurun,” jelasnya, Kamis, 26 Desember 2024.
Aktivitas kegempaan Gunung Raung ini masih terus dipantau ketat untuk mengetahui apakah penurunan aktivitas kegempaan ini memang benar-benar menandakan penurunan aktivitas Vulkanik atau justru ancang-ancang untuk erupsi lagi. “Kalau Raung susah ditebak, kondisi seperti ini masih fluktuatif, yang berbicara data,” katanya.
Dia menegaskan tidak bisa memprediksi terkait aktivitas vulkanik Gunung Raung. Yang bisa dilakukan hanya mengikuti polanya sesuai data yang terekam dalam seismograf. Dia mencontohkan, pada tahun 2023 lalu, mengacu data yang adam aktivitas vulkanik Gunung Raung kadang turun dan kemudian naik lagi.
“Makanya status Level II (waspada) ini paling lama. Lebih dari satu tahun, karena kondisinya fluktuatif,” tegasnya.
Sebelumnya, Gunung Raung mengalami erupsi pada Selasa, 24 Desember 2024 pukul 09.30 WIB. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi ± 4 menit 42 detik. Dari puncak kawah tampak keluar kolom abu pekat setinggi 2.000 meter. Kolom asap tebal condong ke arah timur.
Dengan terjadinya erupsi ini, direkomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km, menuruni kaldera atau bermalam di kawasan kawah. Sebenarnya, rekomendasi larangan beraktivitas dengan radius 3 km dari puncak kawah ini sudah dikeluarkan sejak Gunung Raung naik status ke level II (waspada).
Meski sudah terjadi erupsi, menurutnya, hingga saat ini belum ada peningkatan status gunung Raung. Dia menyebut, dalam status level II (waspada) bisa terjadi erupsi sewaktu-waktu.
Advertisement