Aktivis Lingkungan Probolinggo Protes Limbah Batu Bara di PLTU
Sejumlah aktivis lingkungan di Probolinggo menggelar aksi damai di perairan laut di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Senin, 30 November 2020. Para aktivis yang tergabung dalam Koalisi Aksi Laut Biru itu memprotes ceceran batu bara yang mencemari perairan laut di sekitar PLTU Paiton.
Dalam aksinya, para aktivis menumpang perahu nelayan dan membentangkan banner “ Adili Sekarang Perusak Ekosistem Laut NKRI. Sisi lain, aksi belasan aktivis lingkungan itu sempat dihalau nelayan yang naik enam perahu.
Perahu yang ditumpangi Koalisi Aksi Laut Biru itu dihalau saat mendekati PLTU dari jarak sekitar 500 meter. Karena tidak ingin bentrok fisik dengan warga setempat, para aktivis lingkungan ini mengalah dengan cara menjauhi PLTU.
"Kami prihatin karena saat ini ada ceceran batu bara yang jatuh ke laut telah menumpuk di dasar laut dan menimbulkan pencemaran,” kata Ketua Kelompok Pengawas Masyarakat Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Anton Sumarsono.
Anton menambahkan, sejak PLTU Unit 7 dan 8 berdiri, ceceran batu bara itu terus terjadi hingga kini. Timbunan batu bara di peraian Laut Jawa di Desa Binor itu dikhawatirkan merusak ekosistem laut.
Tumpahan batu bara di area jetti (dermaga) Pelabuhan Paiton terjadi saat batu bara dibongkar dari lambung kapal. Anton menyebutkan, tumpukan batu bara yang tumpah sekitar 14.580 meter kubik dengan volume 19 ton selama PLTU Unit 7 dan 8 yang dioperasikan PT Pomi.
“Kami sangat prihatin, tumpukan batu bara di dasar laut telah menggunung dan mencemari laut karena terjadi terus-menerus sejak lama,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua Yayasan Pendukung Alam Konang, Antoni Sofyan. Ia mendesak, agar endapan batu bara di dasar laut dibersihkan karena telah mencemari perairan laut. Antoni mengatakan, jika aksi mereka tidak direspon maka para aktivis lingkungan akan menyurati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Persoalan pencemaran lingkungan ini tidak bisa dianggap ringan,” katanya.
Sementara itu Community dan Human Resources Manager PT Pomi Paiton, Bambang Jiwantoro saat dihubungi terpisah mengatakan, akan merespon tuntutan aktivis lingkungan. "Mohon maaf saya sedang meeting. Nanti saya sampaikan ke person in charge terkait pernyataan tertulis dari Paiton Energy," tulis Bambang melalui pesan WhatsApp (WA) yang diterima wartawan.
Advertisement