Aktivis Fatayat NU Daftar Bacawabup Jember, Ingin Hapus Kesenjangan Pendidikan
Aktivis Fatayat NU Jawa Timur, Luluk Mashluchah memutuskan mendaftar dalam penjaringan bakal calon wakil bupati (Bacawabup) Jember. Sejauh ini, perempuan yang berprofesi sebagai Dosen Universitas Islam Jember (UIJ) itu sudah mengikuti penjaringan bacawabup melalui Partai NasDem.
Luluk Mashluchah mengatakan, keputusan mengikuti penjaringan bacawabup merupakan panggilan nurani untuk merestorasi Kabupaten Jember. Bacawabup bagi Luluk Mashluchah merupakan pilihan realistis, melihat kondisi politik dalam Pilkada Jember 2024.
Visi dan misi Luluk Mashluchah mendaftar bacawabup Jember adalah BERIMAN. BERIMAN merupakan singkatan dari Budaya, entrepreneur, religius, inovatif, maju, akuntabel, dan nasionalis. Pada intinya, Luluk Mashluchah ingin meningkatkan indeks pembangunan manusia Jember yang masih lebih rendah dibandingkan Jawa Timur.
Dalam bidang pertanian, Luluk Mashluchah berjanji akan menyeimbangkan anggaran belanja dengan target RPJMD Jember. Sebab, sejauh ini ia menilai target di bidang pertanian dalam RPJMB cukup tinggi, namun tanpa dibarengi anggaran belanja yang memadai.
Dalam bidang pendidikan, aktivis perempuan itu ingin menghapus kesenjangan antara pendidikan sekolah dan madrasah. Luluk Mashluchah menilai pendidikan madrasah yang fokus pada pendidikan keagamaan belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
Kesenjangan itu dapat dilihat dari Perda Nomor 2 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Dalam Perda tersebut tidak ditemukan kata atau kalimat yang menyebut madrasah, tetapi hanya menyebut sekolah.
Sehingga sejauh ini eksistensi madrasah hanya bergantung kepada Kementerian Agama. Padahal Kementerian Agama tak hanya mengurus pendidikan saja, sehingga rawan terabaikan keberadaan mereka.
Luluk Mashluchah mencatat Madrasah Diniyah di Jember mencapai 2.000 dan pondok pesantren hampir 700. Jumlah MTs dan MA di Jember juga mencapai ratusan.
Selain itu, pendidikan keagamaan non formal juga banyak di Jember, mulai dari majelis taklim hingga selawatan.
“Peran pendidikan keagamaan di Jember cukup besar. Semestinya mendapat perhatian dan penghargaan dari pemerintah daerah. Saya merasa prihatin setelah mengetahui masih ada guru di pendidikan madrasah yang digaji Rp 150 ribu – Rp 250 ribu per bulan. Mereka tetap mengajar karena panggilan agama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Luluk Mashluchah, Jumat, 31 Mei 2024 malam.
Dewan Pakar Gerakan Wanita NasDem (Garnita Malahayati) Jawa Timur itu juga memberikan perhatian terhadap keteraan gender. Luluk Mashluchah menilai sampai saat ini masih ada pandangan bahwa perempuan lemah dan tidak bisa menjadi pemimpin.
Hal itu terbukti dengan adanya kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam bidang politik, seperti penerimaan PPK dan Panwascam. Bagi Luluk Mashluchah kebijakan yang ingin terlihat setara itu sebenarnya justru tidak mencerminkan kesetaraan.
Sebab, jumlah penduduk di Jember khususnya lebih banyak perempuan. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jember tahun 2022, jumlah penduduk Kabupaten Jember mencapai 2.584.233 jiwa.
Dari jumlah tersebut terdiri atas 1.209.488 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1.293.745 jiwa berjenis kelamin perempuan.
“Saya mewakili perempuan di Jember berkewajiban memperjuangkan hak perempuan. Perempuan saat ini belum disetarakan dengan laki-laki. Dalam bidang politik saja ada kuota keterwakilan perempuan sebesar 30 persen. Padahal 50 persen saja belum bisa disebut setara, karena jumlah penduduk lebih banyak perempuan,” tambahnya.
Lebih jauh Luluk Mashluchah mengatakan, selain bermodal visi misi, ia juga berupaya mendapatkan modal lain dengan mendaftar bacawabup melalui Partai NasDem. Luluk Mashluchah juga berencana menyambung silaturahmi dengan partai politik lain yang ada di Jember.
Terkait potensi mendapatkan rekomendasi dari NasDem, Luluk Mashluchah tidak terlalu muluk-muluk. Ia memastikan akan menaati keputusan DPPD partai.
“Sementara ini masih mendaftar di Nasdem. Ada rencana silaturahmi ke partai lain dalam waktu dekat. Kalau soal rekomendasi partai, saya sebagai kader patuh terhadap putusan DPP,” pungkasnya.
Advertisement