Aksi Tunggal Perempuan Jombang, 3 Hari Kemah Tuntut Bumiputera
Sudah tiga hari aksi tunggal seorang ibu rumah tangga (IRT), Fitria Cahyani menuntut hak asuransi yang tidak cair. Setelah membuat tenda, kini ibu empat orang anak ini menempel puluhan poster protes dan meminta presiden serta Kementrian Keuangan (Kemenkeu) turun tangan.
IRT warga Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Jombang yang mengaku menunggu tiga tahun, agar asuransi bisa dicairkan ini menuliskan nada protes di poster yang ia tempelkan di Kantor AJB Bumiputera Jombang.
Dalam poster, Fitria menuliskan beragam ekpresi kekecewaannya, seperti 'Pak Presiden Tolong Kami', 'Nasabah Asuransi Terzalimi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) kemana?'. Selain mengadu ke presiden lewat secarik kritikan, ia juga mengeluh terkait peran OJK yang diam saja. “Kami juga punya hak atas kedudukan secara hukum, kami di sini terzalimi. Memang kami sengaja menulis dan mengirim pesan ini," ucapnya pada wartawan pada Kamis 27 Mei 2021 sore.
Menurutnya, segalanya sudah ia lakukan, mulai dari melapor ke Polda Jatim, OJK wilayah, namun tetap saja tidak ada respon. "Kami terzalimi, kepada siapa lagi kami harus mengadu," ujarnya.
Dengan mengirim pesan ke presiden, baginya adalah cara lain agar apa yang ia harapkan selama ini bisa didengar dan diproses.
Fitria menambahkan, kasus dana asuransi yang tidak bisa dicairkan ini, bukan hanya dia seorang yang menjadi korban. Melainkan ada ribuan korban lainnya yang mengalami hal serupa. "Ada ribuan korban yang mengalami hal yang sama dan belum ada kejelasan sampai saat ini," ungkapnya.
Selain itu, Fitria juga sangat menyayangkan kinerja OJK yang belum melakukan tindakan apapun. Menurutnya, peran OJK sebagai penengah harus bertindak tegas dan memainkan perannya. "Harusnya OJK mengambil langkah tegas terkait apa yang dilakukan manajemen Bumiputera. Karena sampai hari ini tidak ada kejelasan," katanya.
Fitria yang sejak dua hari yang lalu konsisten menyuarakan keluh kesahnya ini, berharap segera ada jawaban dari pihak Bumiputera. "Besok hari terakhir saya berada di sini. Kalau sampai besok memang belum ada kejelasan maka nasabah daerah lain yang merasakan apa yang saya rasakan akan bergerak total di bulan Juni," pungkasnya.
Sebelumnya, klaim asuransi Beasiswa Berencana sebesar Rp 120 juta tidak bisa dicairkan, ibu rumah tangga dirikan tenda sebagai bentuk protes ke Kantor Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera Jombang. Sosok tersebut ialah Fitria Cahyarani mengaku menunggu tiga tahun, agar asuransi bisa dicairkan.
Sejak kemarin Senin 24 Mei 2021, ibu empat anak ini sendirian menduduki kantor AJB Bumiputera Jombang untuk menuntut hak nya yang seharusnya ia dapatkan. Dengan membawa kertas bertuliskan nada protes dan kecewa, Fitria tetap teguh pada pendiriannya.
Advertisement