Aksi Teatrikal untuk Tolak Eksekusi Rumah Perempuan Tua di Kediri
Panas yang menyengat di Kota Kediri tak membuat sejumlah orang ini surut. Mereka tetap menggelar aksi teatrikal. Salah satu adegan aksi teatrikal itu ada seorang pemain yang lehernya dirantai. Ujung rantai dipegang pemain lainnya yang sedang menarik rantai tersebut. Adegan ini kurang lebih ingin menggambarkan rakyat yang tertindas.
Sementara beberapa orang di belakangnya berdiri dengan membawa poster dan mulut yang dilakban. Selain aksi teatrikal dan tutup mulut, mereka juga berorasi selama kurang lebih 45 menit.
Aksi dilakukan di depan sebuah rumah di wilayah Kelurahan Singonegaran Kota Kediri. Rumah ini adalah milik seorang perempuan usia separuh abad lebih. Rumah ini pula yang akan dieksekusi pada Senin 31 Juli 2023 mendatang. Para demonstran ini adalah orang-orang yang bersimpati kepada nasib perempuan ini.
Eko Budiono selalu kuasa hukum dari perempuan bernama Endang Murtiningrum minta keadilan di Kota Kediri.
"Kalau keputusan itu benar, saya selaku pengacara akan menaati keputusan itu. Tetapi jika keputusan tersebut tidak benar tetapi dilaksanakan, terus benteng keadilan kita ke mana? Saya hanya bisa berteriak kepada kalian wartawan," katanya.
Endang Murtiningrum digugat keponakannya sendiri terkait warisan tanah seluas 722 meter persegi yang kini sedang ditempati. Tanah warisan dan bangunannya ini berada di wilayah Kelurahan Singonegaran Kota Kediri.
"Yang menggugat saya itu status mereka keponakan," kata Endang Murtiningrum.
Tidak hanya itu, Endang Murtiningrum juga pernah dilaporkan dari pihak kerabat almarhum ibunya atas tuduhan melakukan pemalsuan dalam pembuatan akta lahir hingga sempat merasakan pengapnya jeruji besi tahanan selama kurang lebih 3 bulan.
"Namun Tuhan dan keadilan berpihak kepada saya. Hakim menyatakan saya tidak bersalah dan putusan lepas dari segala tuntutan hukum. Sebagaimana putusan pidana Nomor 476 K/Pid/2017 tertanggal 12 September 2017 dengan pertimbangan dalam putusan jika yang membuat akta kelahiran bukan saya, karena pada saat akta kelahiran tahun 1984, usia saya masih 13 tahun dan belum cakap hukum," kata ibu tiga anak ini pada tanggal 16 Februari 2023 lalu.