Aksi Teatrikal Apik Warnai Demo Hari Buruh di Surabaya
Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day oleh massa aksi mahasiswa dan buruh yang tergabung dalam aliansi Barisan Rakyat Anti Penindasan (Bara Api) di depan Gedung Grahadi, Surabaya juga diwarnai hal menarik, yakni adanya aksi teatrikal dari para pengunjuk rasa.
Pertunjukan teatrikal yang menjadi satu bagian dengan aksi demonstrasi tersebut berlangsung sejak aksi long march yang dilakukan di Jalan Basuki Rahmat, Tegalsari hingga Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Konseptor sekaligus salah satu pemain dalam teatrikal Kevin Vladimir mengatakan, aksi teatrikal yang dirancang dan diperankannya ini berjudul "Sepanjang Nafas". Bahwa sepanjang nafas para buruh menurutnya diarahkan pada perlawanan terhadap penindasan.
"Penindasan tersebut adalah terhadap mimpi, khususnya para buruh yang menjadi orang tua dan punya tangging jawab yang besar terhadap anak-anaknya. Banyak mimpi-mimpi indah yang dirampas karena penindasan dalam lingkungan kerja para buruh," jelas Kevin, Rabu 1 Mei 2024.
Salah satu pentolan organisasi LAMRI Surabaya ini juga menjelaskan, penindasan berlarut-larut yang terjadi terhadap para buruh tersebut berdampak besar terhadap keluarga dan anak para buruh, yang memiliki keinginan tinggi untuk bersekolah.
"Bahkan dalam realitanya, banyak anak-anak dari para buruh ini justru sampai putus sekolah dan putus kuliah karena kesejahteraan para buruh tidak diperhatikan oleh negara dan pengusaha," tegasnya.
Menurutnya, mimpi-mimpi yang telah dipikirkan oleh anak-anak para buruh untuk bersekolah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi banyak terpatahkan karena penindasan yang terjadi. Bahkan mimpi-mimpi tersebut justru menjadi beban bagi mereka.
"Selain itu, penindasan yang terjadi dalam lingkungan kerja para buruh juga memperburuk hubungan antara suami dan istri karena jam kerja yang berantakan," ucapnya.
Aksi teatrikal tersebut juga dilengkapi dengan kemunculan salah satu atribut atau perlengkapan dalam pemakaman, yakni keranda dan bunga tabur. Kevin menganggap simbol tersebut menunjukkan matinya perasaan dari negara dan pengusaha terhadap penindasan yang terjadi atas para buruh.
"Mereka sudah mati perasaannya untuk membentuk kesejahteraan terhadap rakyatnya. Ini juga memperingati kematian dari keadilan yang disebabkan oleh segala struktur dan sistem penindas, mereka yang membawa senjata ataupun mereka, orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan," pungkas Kevin.
Perlu diketahui, massa aksi demonstrasi Hari Buruh Intenasional di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya berasal dari unsur buruh, mahasiswa, dan sipil, seperti YLBHI Surabaya, KASBI Jatim, GMNI FH Unair, SMHI FH Unair, LAMRI, Perpustakaan Jalanan Surabaya, Paramedis Jalanan Surabaya, Amnesty Unair, BEM Unair, ISBS, WALHI Jatim, BEM FIB Unair, dan BEM FISIP Unair.
Mereka juga datang dari organisasi Pembebasan Surabaya, Aliansi Mahasiswa Papua Surabaya, UINSA, Savy Amira, BEM ITS, BEM FISIP UPNV Jatim, Institut Seni Tambak Bayan, GMNI UNESA, Komite Persiapan Sindikasi Surabaya, KAM Unesa, BEM Vokasi Unair, dan FNKSDA Surabaya.
Advertisement