Aksi Sumpah Alquran Kader Golkar Dukung Airlangga
Sebuah video para kader Partai Golkar beredar di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik itu, tampak seorang tokoh agama Islam mengangkat tinggi Alquran pada posisi di atas kepala para pengucap sumpah.
Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengeja sumpah di hadapan sejumlah pengurus DPD I dan DPD II Golkar Jawa Barat.
Para pengurus DPD Golkar tingkat Kabupaten/Kota itu ikut mengulangi kalimat dalam sumpah tersebut.
Para anggota DPD tersebut disumpah untuk mencalonkan, mendukung dan memilih Airlangga untuk menjadi Ketum Golkar periode 2019-2024. Bahkan jika berkhianat, maka mereka rela mendapat laknat sebagai konsekuensinya.
"Bismillah. Demi Allah saya bersumpah, saya akan mencalonkan, mendukung dan memilih
Bapak Insinyur Airlangga Hartanto Mda, Mdd sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar 2019-2024.
Dalam pembacaan sumpah itu, Dedi menegaskan, semua kader di Jabar harus mendukung Airlangga untuk kembali memimpin Partai Golkar. Apabila tidak maka harus siap menerima segala konsekuensi yang ada.
"Saya bersedia mendapat konsekuensinya apabila saya mengingkari dan mengkhianati sumpah ini dan saya bersedia menerima laknat atas pengkhianatan saya. Purwakarta 31 Agustus 2019," sambung Dedi.
Usai pengucapan sumpah, Dedi Mulyadi menggiring para ketua DPD Golkar ke meja untuk menandatangani pernyataan dukungan kepada Airlangga. Penandatanganan tersebut di atas meterai.
Terlihat dalam video itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga berdiri mendengarkan sumpah yang diucapkan para bawahan partainya. Beberapa elite DPP Partai Golkar juga terlihat menyaksikan pengucapan sumpah itu, di antaranya Melchias Markus Mekeng, Ketua Korbid Wilayah Timur sekaligus Ketua Pemenangan Airlangga.
Wakil Korbid Pratama Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang juga menyatakan maju sebagai calon Ketua Umum Golkar menilai peristiwa itu memalukan partai.
"Dalam praktik kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato memalukan Golkar sebagai partai politik modern berhaluan nasionalis tengahan," tuturnya.
Bamsoet memandang, pengambilan sumpah yang dilakukan tim pemenangan Airlangga Hartanto aneh. Sebab, pengambilan sumpah di atas Alquran sakral.
"Bagaimana mungkin, Airlangga yang sudah berkhianat terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, serta berlaku semena-mena misalnya dengan aksi pendudukan sepihak Kantor DPP Partai Golkar, meminta para pengurus Golkar untuk tidak mengkhianatinya?" kata Bamsoet.
Advertisement