Aksi Simpatik, Dukungan Moral Pemuda Muhammadiyah untuk KPU
Tingginya angka petugas pemilu yang meninggal per 4 Mei 2019 (440 petugas meninggal) menumbuhkan keprihatinan tersendiri bagi semua kalangan. Selain itu, berbagai permasalahan teknis Pileg dan Pilpres 2019 membuat kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendapat sorotan tajam dari banyak pihak.
Menyikapi hal itu, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menganggap, KPU telah menjalankan amanat konstitusi dengan baik sehingga perlu diberikan dukungan moral melalui aksi simpatik di depan Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
“Ada pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan KPU secara kelembagaan. Dan yang kami sangat sayangkan bahwa pendiskreditkan ini tidak hanya mengarah kepada KPU, tetapi KPU hanya menjadi target untuk agenda yang lebih besar yakni legitimasi proses dari pemilu kita sendiri,” ungkap Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Rabu 8 Mei 2019.
Dengan demikian, dirinya mengimbau agar segala bentuk dugaan kecurangan atas pemilu dilaporkan melalui mekanisme hukum yang ada seperti Bawaslu, Kepolisian, DKPP dan MK.
Dalam aksi simpati di depan Gedung KPU RI pada Senin, 6 Mei lalu, PP Pemuda Muhammadiyah menyampaikan tiga poin kepada pihak Pemilu yakni berupa belasungkawa atas wafatnya petugas di lapangan, apresiasi kinerja kinerja penyelenggara Pemilu baik KPU maupun BAWASLU, dan dukungan untuk keduanya agar tetap amanah di dalam kinerjanya. (adi)
“Ada pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan KPU secara kelembagaan. Dan yang kami sangat sayangkan bahwa pendiskreditkan ini tidak hanya mengarah kepada KPU, tetapi KPU hanya menjadi target untuk agenda yang lebih besar yakni legitimasi proses dari pemilu kita sendiri,” ungkap Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla.