Polisi Tembak Mati Tiga Bandit
Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya berhasil melumpuhkan tiga tersangka pencurian dengan kekerasan (curas), Rabu, 26 Februari 2020 pagi.
Ketiga pelaku ini bernama Wiwid, Widodo, dan Bambang ditembak mati, karena saat akan ditangkap melawan petugas.
"Pelaku ini DPO. Penangkapan pelaku ini dari penadah yang berhasil ditangkap pada 21 Februari 2020," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Rabu, 26 Februari 2020.
Dari penangkapan penadah di Jalan Kedung Cowek ini selain mengantongi nama pelaku curas juga berhasil menyita barang bukti berupa tiga sepeda motor yang diduga hasil curian.
Penangkapan pelaku perampasan ini ini berawal ketika petugas resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya membututi sebuah mobil Xenia hitam yang ditumpangi pelaku melaju di Jalan Panjang Jiwo, tepatnya depan Hotel Samator.
Polisi langsung memepet mobil tersebut. Menyadari dikerjar polisi, ketiga pelaku itu menembak petugas.
Polisi langsung membalas dengan memberondong mobil dengan berplat nomor N 1571 EB tersebut. Alhasil, lima peluru mendarat di samping kanan salah satu pelaku, satu tembakan di sebelah kiri dan tujuh tembakan dari arah depan.
"Ketika akan ditangkap ternyata sopirnya bawa senpi (senjata api), yang dua (penumpang) membawa pisau. Karena akan menyerang petugas, akhirnya kami melakukan tindakan tegas yang terukur," kata AKBP Sudamiran.
Ketiga tersangka dinyatakan tewas dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Umum Darurat (RSUD) Dr Soetomo Surabaya.
"Setelah berhasil dilumpuhkan, kita langsung melakukan pertolongan dengan membawa ke RSUD Dr Soetomo. Tapi dalam perjalanan ketiganya tewas," katanya.
Saat melakukan penggeledahan di dalam mobil, petugas menemukan beberapa senjata yang digunakan pelaku saat beraksi. Di antaranya adalah sebuah senjata soft gun, dua pisau penghabisan, lima kunci T, tiga kunci palsu serta satu bom bondet.
Sudamiran menambahkan, ketiga pelaku ini memang tak segan melukai korbannya dengan senjata tajam hingga melempar bom ikan (bondet). Ia juga mengatakan kalau ketiganya sering beraksi di Surabaya, Pasuruan, dan Malang.
"Info dari penadah, setiap kendaraan hasil rampasan biasanya dijual ke Madura. Ini yang masih kita dalami," katanya.
Advertisement