Massa Di Depan Gedung Bawaslu Kian Besar, Pasukan TNI Diturunkan
Semakin siang peserta aksi massa di depan gedung Bawaslu Jalan MH Thamrin Jakarta semakin ramai. Mereka berorasi dari jarak sekitar 100 meter dari gedung Bawaslu, yakni di sebelah Sarinah yang terletak di Jalan Wahid Hasyim-Sabang.
Ketatnya penjagaan dan barikade aparat gabungan TNI dan Polri, tidak memungkinkan ditembus oleh peserta unjuk rasa.
Aparat keamanan membarikade akses Jalan menuju MH Thamrin. Ini dlakukan untuk memecah konsentrasi massa supaya tak bertumpu pada satu titik.
Aksi massa menyambut kedatangan pasukan TNI dengan meneriakkan yel yel hidup TNI, sambil menyalami para prajurit.
Para orator mengecam Bawaslu dan KPU yang dianggap tidak profesional dan terlalu berpihak pada Paslon 01. Mereka minta keputusan KPU pada 21 Mei 2019 yang memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf dibatalkan.
Mereka mengancam akan bertahan di depan gedung Bawaslu. Namun aprat keamanan memberi toleransi sampai pukul 18.00 WIB. Kalau melewati batas waktu yang telah ditentukan, atas nama Undang-Undang, aksi massa akan dibubarkan paksa.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan, mengatakan situasi keamanan di Jakarta secara umum, cukup kondusif. Situasi yang mencekam hanya terjadi di sekitar Jalan MH Thamrin, karena di kawasan ini sedang terjadi unjuk rasa di depan gedung Bawaslu.
"Di luar kawasan ini tidak ada masalah, situasinya cukup kondusif," kata Anis.
Aparat gabungan TNI dan Polri sendiri telah memberikan jaminan keamanan pada masyaraka, sehingga masyayarakat tidak perlu cemas, dan tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
Anis sendiri mengaku prihatin menyusul jatuhkan korban jiwa dalam aksi kali ini. Maklum, informasi yang diterima Anis, ada ratusan orang yang memerlukan perawatan medis di instalasi gawat darurat di lima rumah sakit milik pemerintah. Dan enam orang meninggal dunia.
"Seluruh biaya perawatan akan ditanggung oleh pemerinrah DKI," kata Anis. (asm)
Advertisement