Aksi Lanjutan, Buruh Bawa 25.000 Massa ke Grahadi
Buruh Jawa Timur (Jatim), yang tergabung dalam Gerakan Serikat Pekerja (Gasper), bakal menggelar aksi demonstrasi di Gedung Negara Grahadi, pada Senin, 29 November 2021.
Juru bicara Gasper Jatim, Jazuli mengatakan, aksi tersebut bakal melibatkan sekitar 25 ribu massa buruh yang bekerja di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan.
“Aksi demonstrasi ini akan dipusatkan di Gedung Negara Grahadi dengan estimasi massa sebanyak 25 ribu orang,” kata Jazuli ketika dikonfirmasi.
Aksi tersebut, kata Nuruddin, untuk memaksa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, merevisi keputusan 188/783/KPTS/013/2021 tentang Upah Minimum Provinsi UMP tahun 2022.
Pasalnya, dalam Keputusan Gubernur, masih mengunakan PP No. 36 tahun 2021, yang merupakan aturan dasar dari UU Cipta Kerja. Di mana UU Ombinbus Law tersebut ditangguhkan oleh Mahmakah Konstitusi (MK).
“Revisi Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/783/KPTS/013/2021 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Timur tahun 2022 dan lalukan pembahasan ulang UMK 2022 tanpa menggunakan PP No. 36 tahun 2021,” jelasnya.
“Lakukan pembahasan ulang dengan mengacu kepada UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,” tambah Jazuli.
Selain itu, lanjut dia, para buruh juga meminta agar Khofifah mengembalikan usulan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), agar hal tersebut dibahas ulang oleh Dinas Pengupahan di masing-masing daerah.
“Kembalikan usulan atau rekomendasi UMK tahun 2022 ke bupati/walikota agar dilakukan pembahasan ulang di tingkat dewan pengupahan,” ucapnya.
Sebelumnya, ratusan buruh Jawa Timur (Jatim) melakukan sweeping di seluruh pabrik yang ada di kawasan Rungkut Industri, Senin, 29 November 2021. Aksi tersebut merupakan lanjutan demo tolak Upah Minimum Kota (UMK) murah.
Menurut Wakil Sekretaris DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Jawa Timur (FSPMI Jatim), Nuruddin Hidayat, aksi sweeping itu dilakukan sejak pukul 10.00 WIB.
“Iya mas (ada sweeping), di kawasan industri SIER, Jalan Rungkut, Surabaya. Sejak jam 10.00 WIB,” kata Nuruddin, kepada Ngopibareng.id.
Aksi sweeping tersebut, kata Nuruddin, menyasar seluruh pabrik di Jalan Rungkut SIER yang masih beroperasi. Kemudian, para massa langsung mengajak buruh yang bekerja untuk ikut demo di Gedung Negara Grahadi.
“Setiap pabrik harus ada buruh yang ikut, kalau tidak, kita sweeping masuk ke area produksi,” jelasnya.