Komunitas Falun Gong Surabaya Gelar Aksi di Depan Konjen China
Praktisi kesehatan olah jiwa dan raga "Falun Gong" menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Konsulat Jenderal (Konjen) China di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya, Kamis, 6 Februari 2020.
Ada sekitar belasan orang berdiri di trotoar jalan depan gedung parkir Konjen China memakai pakaian berwana kuning. Mereka menuntut Konjen China untuk menghentikan aksi penindasan dan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong yang berada di Tiongkok.
"Kita akan berhenti jika mereka menghentikan penganiayaan tersebut. Aksi ini tidak ada batasan waktu," ujar Budi, praktisi Falun Gong asal Malang yang juga koordinator aksi.
Falun Gong merupakan sebuah komunitas yang mempraktikkan olah tubuh dan jiwa melalui meditasi yang dipercayai berguna bagi kesehatan mental. Kelompok ini mengklaim mendapat perlakuan buruk dari pemerintah China sejak 1999 hingga saat ini.
Aksi kekerasan dan perlakuan buruk yang didapat oleh aktivis Falun Gong di China hingga saat ini adalah pengambilan organ tubuh. Partai Komunitas Tiongkok (PKT) melegalkan jual beli organ tubuh Falun Gong.
"Makanya, kenapa banyak orang yang melakukan transplantasi organ dalam di China, karena banyak organ dari praktisi Falun Gong yang diambil," kata Budi.
Aksi ini berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 11.00 WIB, di sepanjang trotoar jalan Meyjend Sungkono, Surabaya, yang menghadap ke arah Kantor Konsulat Jendral Cina.
Advertisement