Aksi Kemanusiaan, Melintas Batas Ras, Suku, Agama dan Lainnya
Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, mengatakan, pandemi Covid-19 menuntut solidaritas bersama. Memang kita tidak menutup mata, Covid-19 sebagai sesuatu yang sangat kecil yang menyerang siapa saja dan tidak ada batasan.
"Tidak ada satu segmen manusia yang terhindar dari covid-19. Untuk itu, ini juga menjadi refleksi bagi kita semua agar manusia saling berkerjasama semua lintas etnis, agama, suku dalam forum kemanusiaan menjadi sangat penting. Aksi dan pelayanan kemanusiaan sejatinya tidak pernah pandang bulu."
Aksi kemanusiaan haruslah dilakukan tanpa diskriminasi. Demikian dikatakan Budi Setiawan dalam keterangan Selasa, 29 Desember 2020.
Maka, lanjut Budi, aksi kemanusiaan diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan kemanusiaan tanpa membedakan latar belakang penyintas dan tanpa mempersuasi penerima bantuan untuk mengikuti keyakinan dari lembaga yang memberikan bantuan.
“Alhamdulillah di Indonesia ada Humanitarian Forum Indonesia (HFI) yang merupakan jaringan organisasi kemanusiaan yang berkomitmen membangun kesepahaman antar pelaku kemanusiaan dengan keragaman latar belakang suku, bangsa, agama, untuk mengkampanyekan norma dan prinsip standar kemanusiaan melalui dialog dan kemitraan,” jelas Budi.
Melihat kondisi pandemi covid-19, nilai objektifitas dari virus ini menjadi pembelajaran bersama. Bahwa, semua manusia harus berbondong-bondong dan bekerjasama menanggulangi virus ini.
Maka, krisis kemanusiaan yang berdampak pada berbagai sector kehidupan sehingga menjadi concern bagi keluarga HFI untuk turut serta dalam upaya penanggulangan pandemic.
Ini menjadi bukti, aksi dan pelayanan kemanusiaan melalui lembaga masih aktif dalam diskusi lintas stakeholder yang diselenggarakan Pemerintah berkaitan dengan kebijakan penanganan Covid-19 baik yang diselenggarakan oleh Gugus Tugas, Kemenkes, BNPB, Kemensos juga kebijakan penangan Covid-19 tingkat daerah oleh Pemerintah Daerah.
Advertisement