Aksi Kamisan Surabaya, Massa Aksi Serukan Indonesia Darurat Demokrasi
Puluhan massa aksi berkumpul mengadakan "Aksi Kamisan" edisi ke-828, bertempat di depan Gedung Negara Grahadi, Taman Apsari, Surabaya, Kamis 22 Agustus 2024.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, "Aksi Kamisan" dengan tema besar "Indonesia Darurat Demokrasi" ini dihadiri oleh puluhan massa aksi berpakaian serba hitam, sambil membawa payung berwarna hitam.
Massa aksi turut serta membawa poster berisi aspirasi dan tuntutan mereka, seperti "Demokrasi Mati Bungkam Kita Jadi Saksi", "Keadilan Hanya Untuk Penguasa, dan disertai juga menyerukan umpatan kepada Presiden Joko Widodo.
Koordinator Aksi Kamisan Surabaya Zaldi Maulana mengatakan, Aksi Kamisan hari ini tidak hanya membawa agenda 17 pelanggaran HAM berat yang dilakukan pemerintah di masa lalu, tetapi juga tuntutan kepada pemerintah pusat dan DPR RI untuk mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 dan 70 Tahun 2024.
"Demokrasi kita sedang tidak baik-baik saja, bahwa dari awal Jokowi sudah menunjukkan taringnya. Kami aksi kamisan sejauh ini tidak tinggal diam. Kita tetap melaksanakan aksi terhadap 17 pelanggaran HAM berat yang masih belum terselesaikan," ungkapnya setelah aksi, Kamis 22 Agustus 2024.
Zaldi juga menyebut, pihaknya akan segera berkonsolidasi dengan elemen masyarakat lainnya untuk dapat menggelar aksi unjuk rasa yang lebih luas dan berdampak signifikan terhadap kondisi negeri saat ini.
"Aksi ini bukan yang terakhir kali. Aksi ini sebagai awalan untuk aksi-aksi besar ke depan yang akan kita lakukan, kami konsisten terhadap apa yang kami suarakan dan selenggarakan. Ini juga sebagai bentuk merespon adanya keputusan badan legislatif DPR RI yang itu sudah melangkahi (putusan) Mahkamah Konstitusi," tegasnya.
Dirinya juga menyebut, setiap pejabat yang duduk di kursi pemerintahan sudah tidak bisa diharapkan dan diandalkan. Oleh karena itu, turun dan bersuara ke jalan adalah satu-satu jalan untuk menyerukan bahwa kondisi negara sedang tidak baik-baik saja.
"Kita tidak terima sebuah janji saja, kita sudah muak dengan janji-janji mereka. Kami harap ada aksi-aksi besar ke depan yang lebih besar di Surabaya," pungkasnya.
Advertisement