Aksi Bupati Pasuruan Nyanyi Bareng 3 Kepala Daerah Muda di Jatim
Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak; Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf; Bupati Lumajang, Thoriqul Haq; dan Bupati Trenggalek Mohammad Nur Arifin bernyanyi bersama di acara Pelantikan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur masa khidmat 2019-2023, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu, 1 Maret 2020 malam.
Keempat kepala daerah yang masih muda-muda itu berduet bersama vokalis Letto, Noey dan menyanyikan dua lagu, yakni Sandaran Hati dan Ruang Rindu.
Keempat kepala daerah sukses menyanyikan lagu dan mendapat applause meriah dari para undangan, termasuk Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi , Abdul Halim Iskandar, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qumas, hingga Ketua DPRD Jatim, Kusnadi.
Bupati Irsyad Yusuf yang juga menjabat sebagai wakil ketua bidang Kebanseran atau Kasatkorwil Banser PW GP Ansor Jatim menegaskan bahwa duet kali ini semata-mata untuk mengurangi ketegangan dan keseriusan setelah pelantikan berlangsung. "Supaya lebih cair, maka kita nyanyi dulu," katanya.
Pengurus Harian PW GP Ansor Jatim yang dilantik terdiri dari HM Syafiq Syauqi sebagai ketua, HA Ghufron Sirodj sebagai sekretaris, dan Fandi Ahmad Yani sebagai Bendahara. Syafiq Syauqi terpilih sebagai Ketua PW GP Ansor Jatim pada Konferensi Wilayah (Konferwil) XIV di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Sukun, Kota Malang, akhir Juli 2019 lalu.
Usai terpilih, Gus Syafiq berjanji akan segera konsolidasi. Baik dengan dua rivalnya maupun kader pendukung masinh-masing. "Yang utama konsolidasi dengan semua elemen, terutama kontestan pencalonan ketua PW Ansor Jatim," kata Gus Syafiq.
Ia akan menghimpun semua elemen untuk membesarkan GP Ansor di Jatim. Sebab, Ansor Jatim menjadi kiblat GP Ansor se-Dunia. "Semua akan kami himpun jadi satu kekuatan untuk membesarkan GP Ansor," katanya.
Di sisi lain, Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menambahkan, kepengurusan baru ini diharapkan lebih baik dan lebih bijaksana, agar Ansor mampu berperan strategis dalam memajukan bangsa, negara dan NU di Indonesia.
"Tantangan Ansor semakin kompleks. Masih banyak regulasi dan kebijakan dalam negeri yang layak diperjuangkan untuk sesuai dengan Aswaja. Ada juga persoalan ingin fokus dalam upaya mendorong pemerintah untuk akselerasi dalam perbaikan kebijakan," kata pria yang disapa akrab Gus Yaqut ini.
Advertisement