Aksi Bela Tauhid: Teriak 2019 Ganti Presiden dan Mampir PBNU
Aksi massa bela tauhid yang digelar di depan kantor Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Pulhulam), Jakarta Pusat akhirnya bubar dengan tertib. Massa sempat kecewa karena Menkopolhukam Wiranto sedang berada di Palu Sulawesi Tengah.
Sebanyak tujuh perwakilan aksi lantas menyampaikan aspirasi ke Sekretaris Menko Polhukam Mayjen TNI Agus Surya Bakti. "Aspirasi ini akan langsung kami sampaikan ke Menko Polhukam yang saat ini berada di Palu," kata Agus.
Sementara itu, di sela sela perwakilan massa ditemui di dalam kantor Menko Polhukam, di luar kantor secara bergantian orator aksi terus menyampaikan aspirasi bergantian.
Para orator rata-rata memulai pembahasannya dengan mempertanyakan Banser membakar bendera yang dinyatakan sebagai bendera HTI.
"Untuk membuktikan itu benar atau tidak bendera HTI? panggil jubir HTI. Hingga kini tidak ada bendera Al-Liwa dan Ar-Rayah yang dipatenkan jadi bendera ormas. Karena itu, tidak sulit memutuskan masalah ini," ujar salah satu orator.
Orator ini juga sempat bertanya kepada massa soal sikap Presiden Jokowi dalam kasus ini.
"Tapi Presiden tegas atau tidak Saudara-saudara? (tidak). Berbicara atau tidak, Saudara? Takbir, Allahu Akbar," teriaknya.
"Maka apakah kita mau memberikan kesempatan dua periode lagi atau tidak, Saudara-saudara?" tanya orator. "Tidak," jawab massa.
"Jokowi ini halal atau haram dipilih? Halal atau haram? Kalau haram 2019 ganti?" tanya orator lagi. "Presiden," jawab massa lagi.
Pantauan di lapangan, beberapa massa aksi juga tak sampai mengikuti unjuk rasa sampai akhir. Rata-rata mereka juga sudah meninggalkan lokasi sebelum pukul 15.00 WIB.
Sementara itu, usai dari kantor Menko Polhukam massa yang membubarkan diri juga sempat mampir ke Kantor PBNU. Untuk menjaga gesekan, puluhan anggota Banser, Pagar Nusa dan Patriot Garuda Nusantara yang berjaga diminta polisi untuk masuk ke dalam halaman PBNU, sedangkan massa aksi diminta segera meninggalkan lokasi.
Gus Nuril sebagai ketua Patriot Garuda Nusantara juga sempat menemui massa. Setelah dialog sebentar dengan perwakilan massa akhirnya massa memilih untuk membubarkan diri. (man)