Akses Perumahan ditutup, Ojek Online Jember Merugi
Penutupan jalan di lingkungan perumahan di Kawasan Kampus Unej berpengaruh terhadap driver ojek online. Mereka mengaku dirugikan dengan adanya penutupan jalur tersebut. Atas persoalan itu, driver ojek online mengadu ke Komisi C DPRD Jember, Selasa, 31 Oktober 2023.
Menurut salah satu driver ojek online, Fandi, dari sembilan ribu driver online di Jember, masih berbeda pendapat terkait penerapan sistem satu arah kawasan Kampus Unej. Sebagian tidak mempersoalkan selama diterapkan 24 jam, namun sebagian lagi tetap menolak.
Namun, driver online yang awalnya setuju sistem satu arah 24 jam, namun muncul persoalan baru. Pasca sistem satu arah diberlakukan 24 jam, mulai muncul penolakan olah warga.
Bahkan, warga perumahan sampai menutup jalur yang menjadi jalur alternatif. Padahal sejauh ini ojek online sering mendapatkan pelanggan di lingkungan perumahan tersebut.
“Dalam perkembangannya, SSA 24 jam kawasan Kampus Unej mendapat penolakan dari sejumlah warga. Ini banyak perumahan-perumahan yang ditutup Pak, ini menghambat rejeki kami teman-teman roda dua maupun roda empat,” katanya.
Atas kondisi tersebut, Fandi meminta DPRD dan Pemkab Jember membantu mencarikan solusi yang terbaik. Jangan biarkan driver ojek online yang sudah susah malah ditambah susah.
“Kami memohon ada solusi dari DPRD dan Pemkab Jember secara serius. Kalau tidak ada upaya penyelesaian, kami akan datang lagi ke Gedung DPRD Jember dengan jumlah massa yang lebih besar,” pungkasnya.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Jember Budi Wicaksono mengatakan, sistem satu arah kawasan Kampus Unej sampai saat ini masih tahap uji coba. Selama uji coba wajar menuai pro dan kontra dari masyarakat.
Selama beberapa hari ini, Komisi C DPRD Jember banyak menerima surat dan pesan dari warga terkait sistem satu arah, termasuk penutupan jalan perumahan. Padahal sejauh ini Komisi C DPRD Jember tidak mengetahui akar persoalannya.
Karena itu, Komisi C DPRD Jember akan mengundang warga yang menolak untuk menyampaikan pendapatnya. Budi meminta Kepala Dinas Perhubungan Jember Agus Wijaya juga hadir dalam rapat dengar pendapat bersama warga itu.
“Sistem satu arah sampai saat masih uji coba. Besok kita undang RW yang menolak untuk berdialog terkait sistem satu arah. Tolong Pak Kadis juga hadir besok menjelaskan, biar kita tidak jadi hantam-hantaman warga,” pungkasnya.