Akibat Kelalaian Pemilik, Dua Rumah di Situbondo Ludes Terbakar dalam Semalam
Musibah kebakaran menimpa 2 rumah milik warga Situbondo Jawa Timur dalam satu malam. Kebakaran 2 rumah di lokasi berbeda ini terjadi Sabtu 24 Agustus 2024 malam.
Kebakaran pertama sekitar pukul 19.00 WIB menimpa rumah milik Miswari, 36 tahun, warga Desa Panji Lor, Kecamatan Panji. Dua jam kemudian sekitar pukul 21.15 WIB giliran rumah milik Kamsiah 42 tahun, warga Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan terbakar.
"Dari penyelidikan di lapangan, penyebab kebakaran 2 rumah di lokasi berbeda dalam satu malam itu, diakibatkan kelalaian pemilik rumah," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto, Minggu 25 Agustus 2024.
Rumah milik Miswari terbakar, menurut Sruwi Hartanto, berawal Miswari bersama istri dan anaknya pergi menjenguk kerabat keluarga menjalani rawat inap di RSUD dr. Abdoer Rahen Situbondo. Namun, sebelum meninggalkan rumah, Miswari tidak mematikan lampu tempel yang terletak di atas kursi sofa di teras rumah.
"Karena pada Sabtu (24 Agustus 2024) malam angin bertiup kencang membuat kobaran api lampu tempel menyambar membakar kursi sofa. Kemudian kobaran api merembet membakar bangunan rumah," ujarnya.
Selang dua jam dari kebakaran rumah milik Miswari, lanjut Sruwi Hartanto, rumah milik Kamsiah terbakar. Penyebab kebakaran akibat kelalaian Kamsiah lupa mematikan kompor gas LPG di dapur rumah..
"Sebelum rumah terbakar, Kamsiah menghidupkan kompor gas untuk menggoreng tahu. Karena kepalanya pusing, ia memutuskan tidur di kamar, namun lupa mematikan kompor gas. Sehingga api kompor gas membakar dapur dan bangunan rumah," imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat kebakaran dua rumah berbeda lokasi di Situbondo dalam semalam itu. Namun, kerugian materi dialami dua rumah terbakar ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Agar kebakaran 2 rumah akibat kelalaian pemilik rumah tidak terulang, saya mengimbau warga Situbondo memeriksa kompor gas dan instalasi listrik dalam kondisi aman sebelum tidur atau pergi meninggalkan rumah," imbau Sruwi Hartanto.
Advertisement