Akibat Covid-19, Kebutuhan Darah di PMI Surabaya Menipis
Wabah corona atau Covid-19 mempengaruhi segala aspek, termasuk kebutuhan darah. Palang Merah Idonesia (PMI) Surabaya mencatat adanya penurunan para pendonor.
Wakil Ketua Satu PMI Kota Surabaya, Tri Siswanto mengatakan, saat ini terjadi penurunan yang sangat signifikan. Biasanya, PMI dalam seharinya bisa mendapatkan 450 pendonor, kini turun menjadi 180.
“Sehari biasanya PMI (Surabaya) mengumpulkan donor darah rrata-rata 450 orang. Kurang lebih (sekarang) tinggal 180 orang per hari. Maka pendonor terkoreksi 60%,” kata Tri, Jumat 20 Maret 2020.
Tri mengungkap, penurunan jumlah pendonor tersebut karena isu soal wabah corona. Akibatnya, banyak orang yang takut untuk mendonor. Mereka membatalkan rencana untuk datang ke kantor PMI Surabaya.
“Sebenarnya kita sudah atur sedemikian rupa, sehingga pasokan darah di PMI Surabaya ini stabil. Terlebih ada yang pembatalan dari 50 instansi (yang akan mendonor). Jadi ini berdampak pada persediaan darah menurun hingga 60%,” jelasnya.
Kurangnya pasokan darah ini berdampak pada daerah-daerah di Jawa Timur lainnya. Sebab, daerah mengandalkan donor darah dari wilayah Surabaya. Alhasil, mereka yang biasanya meminta pasokan darah harus rela menunggu hingga ada pendonor yang datang.
“Kita juga berupaya memenuhi permintaan darah dari RS (Rumah Sakit). Ini juga sudah ada RS (yang ada di) Madura, Banyumas, Kabupaten Malang meminta, kalau saya hitung (sampai) 1200 kantong (darah). Semua tidak bisa kita layani, karena memenuhi permintaan khusus Surabaya dulu,” beber Tri.
Maka dari itu, Tri meminta bantuan pada awak media untuk ikut memberitakan ke publik, agar masyarakat mau untuk mendonor lagi. Karena saat ini pihaknya sudah melakukan langkah preventif untuk menangkal virus tersebut, agar tidak masuk ke kantor PMI Surabaya.
“Kita berharap, memohon kepada rekan-rekan semua untuk mensosialisasikan, bahwa kami sudah melakukan (pengamanan) baik itu internal dan eksternal. Tentu saja internal dengan (disemprot) disinfektan, bahwa ruangan saat ini, baik itu ruang tunggu, memastikan sudah dengan keadaan steril,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Kantor PMI Surabaya telah melakukan upaya untuk menutup kemungkinan sebaran Covid-19 ke area tersebut. Yakni dengan memeriksa suhu tubuh pendonor yang masuk, mensterilkan semua ruangan, serta menyediakan hand sanitizer di beberapa titik area publik.
Advertisement