Maskapai Qantas Australia Pangkas Penerbangan karena Corona
Imbas wabah virus corona atau COVID-19 di Asia, Amerika hingga Eropa membuat maskapai Australia, Qantas Airways Ltd. memangkas hampir seperempat dari penerbangan internasional selama enam bulan.
Melansir dari bbc.com, kebijakan ini diambil untuk mengatasi penurunan drastis penumpang, termasuk pada maskapai berbiaya rendah Jetstar.
Airbus jenis A380s 10 double-decker sejumlah delapan pesawat akan diganti pesawat yang lebih kecil. Hal ini beriringan dengan pengurangan frekuensi penerbangan.
"Kami memperkirakan permintaan yang lebih rendah akan berlanjut untuk beberapa bulan ke depan. Daripada mengambil pendekatan sedikit demi sedikit, kami mengurangi kapasitas penumpang hingga pertengahan September," kata CEO Qantas, Alan Joyce.
Di sisi lain, Joyce mengaku tidak akan mengambil 24 juta dolar Australia dari gajinya. Sedangkan, petinggi Qantas yang lain mengambil potongan gaji 30 persen selama penurunan penerbangan.
Pemangkasan maskapai di seluruh dunia mengakibatkan penurunan permintaan penrbangan secara signifikan.
Baik penerbangan di Asia, Amerika hingga Eropa pun telah mengurangi jumlah penerbangan. Hal ini juga berdampak pada karyawannya. Dalam kondisi ini, karyawan diminta mengambil cuti yang tidak dibayar.
Virus corona diperkirakan mengurangi pendapatan penumpang secara global hingga 113 milyar dolar. Ini berdasarkan perkiraan sebuah badan perdagangan, International Air Transport Association.
Korban pertama pengurangan penerbangan adalah maskapai asli Exeter Inggris, Flybe. Analis memperingatkan maskapai lain kemungkinan bisa mengalami hal yang sama.
Saham Anjlok
Saham Qantas turun 1,5 persen ke level A$4,09 pada Selasa, 10 Maret 2020 pukul 10.51 waktu Sydney. Maskapai ini telah kehilangan hampir setengah valuasi sahamnya sejak akhir Desember menjadi sekitar 4 miliar dolar AS.
Penurunan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam waktu kurang dari satu bulan terakhir. International Air Transport Association (IATA) pekan lalu memperkirakan wabah COVID-19 akan memangkas pendapatan maskapai global hingga 113 miliar dolar AS hilang tahun ini, jauh lebih dalam dari perkiraan beberapa pekan sebelumnya sebesar 30 miliar dolar AS.
Joyce mengatakan Qantas dapat membuat lebih banyak lagi pengurangan layanan. “Kita bisa jauh lebih dalam,” katanya.
Dia mengatakan Qantas juga telah meminta Airbus SE untuk menunda pengiriman sebanyak 12 pesawat A350-1000 untuk layanan jarak jauh dari Sydney ke London dan New York.
Pengurangan ini membuat total pemotongan kapasitas internasional Qantas, termasuk pada maskapai berbiaya rendah Jetstar, menjadi 23 persen dari tahun sebelumnya.
Advertisement