Akhirnya Warga Dua Kampung di Jayawijaya Sepakat Hentikan Perang
Warga dari dua kampung di Kabupaten Jayawijaya, Papua, akhirnya sepakat untuk menghentikan perang. Perang tradisional yang berlangsung beberapa hari ini telah menewaskan delapan orang dari kedua belah pihak, dan sejumlah rumah adat dibakar.
Warga dari kedua kampung itu, Kampung Meagama, Distrik Hubikosy dan Kampung Wukahilapok Distrik Pelebaga, Kabupaten Jayawijaya, Papua , beberapa hari terlibat perang tradisional.
Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu, mengatakan mediasi perwakilan tokoh kedua kampung sudah dilakukan.
"Sudah ada kesepakatan damai atau meletakkan busur panah dan tidak berperang," katanya.
Dominggus mengatakan selanjutnya denda adat terkait pembunuhan antara kedua pihak akan diselesaikan secara adat di rumah adat atau honai.
"Denda adat dan sebagainya akan dibawa ke honai kemudian mereka akan bicara menyelesaikan," katanya.
Kapolres mengatakan proses hukum dari kepolisian tetap berjalan, terhadap pelaku pembunuhan dua orang berbeda dari masing-masing kampung, yang memicu terjadinya perang.
"Sementara dalam proses penyelidikan dan kemungkinan akan pada penyidikan," katanya.
Dari mediasi kedua pihak, masyarakat Wukahilapok dari Distrik Pelebaga mengaku bersalah dan siap membayar denda secara adat.
"Karena mereka menyerang dan membunuh Ismail Elopere itu berdasarkan curiga. Berdasarkan secara adat akhirnya Ismail dibunuh. Dampak dari Ismail meninggal, mereka menyerang dan membunuh lagi Yairus. Tetapi dari pihak pertama (Pelebaga) menyatakan bersalah," katanya.
Kapolres mengatakan perlu adanya komunikasi yang lebih dengan masyarakat agar pola-pola mencurigai yang menjadi keyakinan dan berujung pada pembunuhan bisa diubah. (ant)