Akhirnya Pesta Seni di Balai Pemuda Dihentikan
Setelah menuai banyak kritikan, akhirnya Pemkot Surabaya mengentikan acara Tempila Kesenian yang rencananya berlangsung 6 hari di komplek Balai Pemuda, Surabaya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya mengumumkan pembatalan acara Tampilan Kesenian di Alun-Alun Suroboyo. Melalui website resmi, Pemkot Surabaya mengunggah pemberitahuan: Tampilan Kesenian di Alun-alun Surabaya (Plaza Surabaya) DIHENTIKAN SEMENTARA terhitung mulai 21 Agustus 2020.
Semula direncakan acara yang dimulai 19 Agustus lalu itu akan berakhir tanggal 25 Agustus. Dua buah panggung didirikan, dengan jam pertunjukan antara pukul 15.00 hingga 21.00.
Beberapa pertunjukan yang sudah dijadwal akan tampil di dua panggung itu antara lain campursari, musik keroncong, wayang kulit, reog, musik angklung , stan up comedy, band, wayang potehi, ludruk, seni jaranan, musik patrol, musik KPJ,musik jazz, dagelan, karawitan, ketoprak dan srmulat.
Tetapi Kamis malam terjadi insiden keributan, karena banyak warga yang sudah berada di luar komplek tidak diperbolehkan masuk karena jumlah penonton yang memang dibatasi. karena memang acaranya mengundang massa, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya menghentikannya.
Mohamad Mahmud, anggota DPRD Kota Surabaya setuju rangkaian acara ini dihentikan. "Ini suasana Surabaya masih mengerikan, kembali masuk zona merah. Seharusnya Pemkot tidak membuat pesta rakyat seperti itu," katanya.
"Maksudnya baik, tapi tidak tepat waktunya. Sekarang kan masih pandemi. Walikota sendiri telah melarang warganya untuk k mengadakan kegiatan 17 san di kampung-kampung. Warga taat, kok malah Pemkot yang melanggar," kata Mahmud.
Lantas Mahmud bertanya, "ada apa di balik kegiatan itu sebenarnya? Kenapa sekarang digelar berbagai acara, termasuk peresmian beberapa proyek. Bahkan proyek yang belum selesai saja sudah didiresmikan. Ada apa?"Tanyanya.
Konon, ini bagian dari sosialisasi Ketua Bappeko Surabaya Ery Cahyadi yang mau running pilkada. Iyo Tah? (nis)