Akhirnya, Mark Cavendish Berlabuh di Astana-Qazakhstan
Akhirnya drama kepastian Mark Cavendish selesai. Pembalap 37 tahun asal Inggris ini sudah membubuhkan tanda tangannya di kontrak yang disodorkan oleh tim Astana-Qazakhstan hari Selasa, 17 Januari kemarin.
“Astana-Qazakhstan akan menjadi tempat yang bagus untuk meraih kesuksesan dengan tim yang kuat dipimpin oleh Alexander. Seorang pemenang di atas sepeda dan seorang gentleman di luar sepeda,” puji Cavendish.
Beberapa saat lalu memang masih simpang siur nasib Manxman, julukan Cavendish. Setelah kontraknya dengan Quick-Step berakhir di tahun 2022, sempat beredar rumor akan dipinang oleh B&B Hotels team. Tetapi akhirnya tim tersebut bubar karena kurang dukungan sponsor.
Lantas, tim Human Powered Health, Israel-PremierTech, dan EF Education-Easypost disebut-sebut sedang memperebutkan tanda tangan sprinter hebat ini.
Menurut laporan Gazzetta dello Sport, peran serta Wilier, partner suplier sepeda Astana yang berpengaruh mendapatkan kontrak Cavendish.
“Cavendish tidak perlu mempresentasikan apa pun. Dia adalah sprinter terbaik sepanjang masa. Dan kita sangat gembira menyambutnya bergabung dengan kami,” tutur Alexander Vinokourov, bos Astana-Qazakhstan.
Astana dan Wilier memiliki beban berat dengan bergabungnya Cav ini. Mereka harus bisa mewujudkan mimpi Cavendish untuk meraih gelar kemenangan ke-35 di Tour de France demi mengalahkan rekor yang dipegang oleh Eddy Merckx yakni 34 kali kemenangan di etape TdF sepanjang karier.
“Kita siap dengan tantangan ini. Kita sudah melihat beberapa kemungkinan kemenangan itu,” bilang Vinokourov.
Bergabungnya Cavendish di Astana ini merupakan waktu yang tepat. Setelah Vincenzo Nibali pensiun dan Miguel Angel Lopez dipecat gara-gara disinyalir terlibat kasus doping dokter pribadinya.
“Tujuannya masih sama, kemenangan di setiap balapan. Classics, etape, dan tentunya grand tour. Cav masih memiliki ambisi besar untuk menang dan kita akan mewujudkan keinginannya itu,” tutup Vinokourov.