Akhirnya Liverpool Tumbang Juga; Ini Lari Maraton, Bukan Sprint
Dengan sebagian besar skuat Liverpool cedera, sementara West Ham dalam kondisi prima, pertandingan tandang Liverpool ke London Minggu malam menghentikan rekor 25 kali bermain tanpa kalah.
Penjaga gawang Liverpool, Alisson Becker pada menit kelima berusaha menepis bola dari sepak pojok, tapi ternyata tepisannya malah membelokkan arah bola masuk ke gawang sendiri. Kemasukan di awal-awal pertandingan ini sempat membuat panik skuat Liverpool.
Tapi tak lama kemudian Liverpool menunjukkan kelasnya. Mereka melakukannya dengan baik untuk kembali ke permainan di babak pertama, dan tendangan spektakuler Trent Alexander-Arnold pada menit 41 memberi harapan bagi pasukan Klopp.
Sayangnya dua kali peluang Sadio Mané gagal membuahkan gol. Sekali untuk memimpin 2-1, dan satu lagi untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Namun pada akhirnya, Liverpool menyia-nyiakan peluang mereka dan kehilangan fokus dua kali saat West Ham memanfaatkan kerentanan The Reds.
Kekalahan itu, yang pertama dalam 25 pertandingan membuat Liverpool turun ke posisi keempat dalam klasemen sementara Premier League, selisih empat poin dari Chelsea yang memimpin, tetapi hanya terpaut satu poin dari Manchester City yang berada di posisi kedua.
Tidak seperti klub lain di Premier League, Liverpool telah melangkah paling jauh tanpa merasakan kekalahan sbelumnya musim ini, dan itu adalah tanda bahwa masa depan tidak suram bagi Liverpool dalam mengejar gelar.
Saingan terdekat Liverpool untuk gelar Liga Premier juga telah menunjukkan bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk tergelincir. Chelsea imbang dengan tim degradasi Burnley di kandang akhir pekan, dan kalah dari Manchester City awal musim ini.
Sementara itu, City asuhan Pep Guardiola sudah dua kali kalah, masing-masing melawan Tottenham dan Crystal Palace.
Perebutan gelar adalah lari maraton dan bukan sprint. Kekalahan Liverpool akan mengecewakan. Tapi itu tidak semua malapetaka dan kesuraman.
Seperti ditulis dalam situs resmi Liverpool, penghargaan harus diberikan kepada West Ham United: mereka adalah tim yang terorganisir dengan baik yang melakukan pekerjaan mereka dengan rapi untuk meredam pengaruh Liverpool dalam permainan. Posisi West Ham di klasemen adalah urutan tiga, satu tingkat di atas Liverpool.
Di hari lain, jika keberuntungan berpihak pada Liverpool, pasukan Klopp bisa mendapatkan hasil. Ada cahaya di ujung terowongan. Dengan para pemain kunci yang kembali dari cedera setelah pekan internasional, dan Liverpool tidak lagi perlu fokus pada Liga Champions, Klopp akan memiliki keunggulan atas rivalnya dan kesempatan untuk mengembalikan defisit.
Jangan lupa, tim ini juga salah satu yang pertama lolos sebagai juara grup di Liga Champions dari grup neraka, yang juga dihuni klub-klub besar yaitu Atletico Madrid, Porto dan AC Milan. .
Liverpool masih memiliki apa yang diperlukan untuk tetap berada di jalur mengejar gelar Liga Premier. Mereka masih jauh dari mati dan terkubur. Dengan memiliki waktu dua minggu untuk melakukan persiapan untuk memperbaiki diri, kemenangan demi kemenangan juga bisa kembali diraih. Bukan kekalahan sebagaimana Minggu malam. (*)