Akhir Tahun, Hotel-Homestay di Bromo Nyaris Penuh
Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2019, objek wisata Gunung Bromo masih menjadi salah satu pemikat wisatawan untuk datang. Terbukti, kamar-kamar hotel dan homestay di kawasan lereng atas Gunung Bromo sudah banyak yang dipesan.
"Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, hotel-hotel di kawasan Bromo hampir penuh. Kisarannya sekitar 80 persen," kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo Digdoyo Djamaludin, Kamis, 20 Desember 2019.
Yoyok, panggilan akrab Digdoyo Djamaludin menambahkan, di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo (lereng atas Bromo) terdapat 14 hotel dengan kapasitas kamar 528 kamar yang mampu menampung sekitar 1.200 orang. “Selain itu, ada 71 homestay rumah-rumah penduduk yang disewakan,” ujarnya.
Pesanan kamar hotel dan homestay via online dan telepon langsung, kata Yoyok, nyaris penuh pada tanggal 31 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. "Saya memprediksi mendekati akhir tahun, pesanan akan full booked, seperti tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Wisatawan Bromo mulai akhir tahun ini tidak hanya dimanjakan objek-objek wisata yang telah ada sebelumnya seperti, Bromo dengan tangga naiknya ke kawah, Pasir Berbisik, dan Bukit Teletubbies. Kini sudah tersedia Plaza Puncak Seruni Point yang dibangun pemerintah pusat dengan dana Rp 5 miliar di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.
Sehingga wisatawan tidak harus jauh-jauh menyusuri Laut Pasir (Kaldera) Bromo demi mencapai Gunung Pananjakan di Kabupaten Pasuruan untuk menikmati sunrise dan sunset. Letak Seruni Point sendiri berada persis di sisi timur Gunung Pananjakan atau biasa disebut Pananjakan II.
"Kami ikut terbantu dengan keberadaan Plaza Puncak Seruni Point yang merupkan titik baru bagi wisatawan yang ingin melihat matahari terbit atau terbenam," ujar Santoso, pemilik homestay di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. (isa)