Khofifah Bersih-bersih Sungai Brantas
Limbah sampah dan sampah popok menjadi permasalahan utama bagi ekosistem sungai di Jawa Timur. Gubernur Khofifah Indar Parawansa pun bertekad melakukan pembersihan di sejumlah titik Daerah Aliran sungai (DAS) Brantas.
Di akhir pekan pertamanya sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah langsung turun menyusuri sungai. Ia memulai ekspedisi memungut sampah pada pukul 08.30 WIB dari Kantor Jasa Tirta Rolag Surababaya, Minggu, 17 Februari 2018.
Dengan mengenakan kaus, kerudung putih, lengkap dengan topi hitam bertuliskan Gubernur Jawa Timur di kepalanya, Khofifah menyusuri sungai dengan menggunakan perahu karet.
Ia menuturkan bahwa revitalisasi sungai merupakan salah satu tujuan kerjanya sebagai gubernur. Pasalnya, ia merasakan sendiri bagaimana kondisi sungai yang dulu jernih kini semakin memburuk akibat banyaknya sampah.
"Kita ingin habitat sungai bisa kembali seperti semula. Dulu saya SD pulang sekolah saya slulup (renang) dapat kerang besar-besar. Sekarang sungainya ada tapi tidak ada ikan yang bisa hidup," kata dia saat tiba di Jembatan Karangpilang, usai menyusuri Das Brantas.
Menurutnya, apa yang dilakukannya dengan turun langsung mengontrol sungai adalah bagian dari upaya untuk menggugah nurani masyarakat agar mau turut serta menjaga kebersihan sungai dan lingkungan hidupnya.
"Kita ingin mengajak masyarakat Jawa Timur itu semuanya memiliki awareness terhadap pentingnya kebersihan sungai karena kita ingin habitat sungai bisa kembali seperti semula," kata dia.
Saat pembersihan sungai, Khofifah juga sempat mengutarakan keresahannya kepada warga, menurutnya banyak sampah popok yang mengganggu hingga menyumbat aliran sungai. Ia pun menyayangkan pembuangan popok di sungai tersebut.
"Tadi saya angkat sampah popok itu. Berat sekali. Karena sudah tercampur dengan air dan sampah-sampah begitu kan, Bu," tuturnya pada warga.
Selain itu, Khofifah juga mengalokasikan 99 dropbox sampah yang khusus untuk menampung sampah popok. Sejumlah dropbox itu akan ditempatkan di 99 titik sepanjang DAS Brantas.
Namun upaya mengurangi popok tak hanya sebatas itu saja. Khofifah mengtakan pihaknya meminta juga kegotongroyongan jajaran pemkab setempat untuk mau mengelola dan mengawasi agar dropbox itu berfungsi.
"Oleh karena itu, membawa sampah dari Dropbox atau kontainer ke TPA itu harus ada kegotongroyongan seluruh Pemkab di sekitar daerah. Dimana memang kita harus melakukan kebersihan lingkungan dengan membawa sampah-sampah yang insya Allah kita akan bersama-sama menyiapkan Dropbox atau kontainer," katanya.
Selain itu, kepada warga Jatim yang dirasa mampu, Khofifah juga meminta mereka untuk turut menyediakan kotak sampah popok yang digunakan bersama-sama di lingkungan masyarakat, secara sukarela.
"Popok bayi yang dibuang ke sungai sangat banyak. Saya ingin mengajak, pertama Ayolah yang punya rezeki kita siapkan Dropbox itu," ujarnya.
Sementara itu, kegiatan bersih-bersih kali ini rencananaya akan dilakukan secara rutin setiap pekan, di hari Minggu, selama 99 hari kerja pertama Khofifah-Emil. Ia berharap dengan cara ini masyarakat tergerak dan sadar akan kebersihan sungainya.
"Tiap minggu di sungai mana kita bersih-besih sampai ada awareness maayarakat. Kita ingin ciptakan sungai yang indah, bening, bisa dinikmati siapa saja, dan habitat di sana bisa hidup," ujar Mantan Menteri Sosial RI ini. (frd)