AKD Jember Sesalkan Hoax Tentang Kematian Kades Ambulu
Cuplikan video detik-detik Kades Ambulu, Kecamatan Ambulu, Jember, Mulyono masih beredar di media sosial. Video tersebut menuai ragam komentar bahkan disertai keterangan yang salah atau hoax. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jember, Sunardi Hadi.
Menurut Sunardi, banyak akun media sosial yang ikut menyebarkan potongan video detik-detik Kades Ambulu ambruk disertai keterangan yang salah. Bahkan, ada kreator konten yang ikut-ikutan mengutip keterangan yang ada di media sosial.
Sehingga, hingga saat ini masih beredar informasi yang salah mengenai kematian Kades Ambulu, Mulyono. Dalam beberapa media sosial dan penggunaan bahasa kreator konten yang menyebut Kades Ambulu meninggal di atas panggung saat nyawer dan bernyanyi dengan biduan.
“Tidak benar informasi yang menyebut saudara kami satu profesi meninggal di atas panggung saat bernyanyi dan nyawer biduan. Karena faktanya meninggal di RS Kaliwates,” tegas Sunardi, Kamis, 25 Mei 2023.
Sunardi menceritakan kembali informasi yang disampaikan istri korban. Saat itu, Minggu, 21 Mei 2023 malam, Mulyono menghadiri undangan warga yang menyiapkan pentas panggung hiburan.
Panggung hiburan tersebut bertujuan mengapresiasi warga Ambulu yang lulus audisi dangdut hingga 10 besar. Meskipun pada akhirnya juga tereliminasi dan pulang kembali ke Ambulu.
Pada kesempatan tersebut, Mulyono sempat mengeluh sakit di bagian dadanya usai memberikan sambutan. Mulyono kemudian mengajak istri dan menjauh dari sound yang cukup keras.
Tidak lama kemudian, Mulyono dipanggil oleh pembawa acara, untuk naik ke atas panggung. Mulyono diminta bernyanyi duet dengan penyanyi perempuan yang juga gagal saat audisi dangdut di Jakarta.
Saat itu Mulyono belum sempat mulai bernyanyi. Saat masih mengatur nada tiba-tiba ambruk. Mulyono kemudian dibawa ke Klinik di Kecamatan setempat. Namun, karena tak kunjung membaik akhirnya dirujuk ke RS Kaliwates.
“Mulyono sempat dirawat di Klinik, lalu dirujuk ke RS Kaliwates dan akhirnya meninggal dunia pada hari Senin, 22 Mei 2023 pagi. Sekali lagi beliau tidak meninggal di atas panggunng seperti narasi yang beredar,” lanjut Sunardi.
Lebih jauh Sunardi menjelaskan, di usianya yang sudah 50 tahun, Mulyono dikenal sebagai kepala desa yang aktif. Mulyono sering menghadiri undangan warganya yang sedang ada hajatan.
Pada Sabtu, 20 Mei 2023, Mulyono sempat mengikuti acara jalan sehat. Kemudian pada hari Minggu pagi, kegiatannya juga padat, salah satunya menghadiri Muscab Muhammadiyah Kecamatan Ambulu.
“Beliau sangat aktif, sering hadir saat diundang warganya. Bahkan juga aktif dalam kegiatan AKD Jember,” pungkas Sunardi.
Diketahui, Mulyono dipercaya warga memimpin Desa Ambulu selama dua periode, terhitung sejak tahun 2014. Sebelum menjadi kepala desa, Mulyono merupakan pedagang ayam.
Kemudian karier politik di tingkat desa dimulai pada tahun 2009, saat menjadi anggota BPD. Pada tahun 2011, Mulyono berhenti menjadi BPD dan terpilih sebagai Kepala Dusun. Mulyono mengabdikan hidupnya sebagai Kepala Dusun selama tiga tahun, hingga akhirnya pada tahun 2014 terpilih sebagai kepala desa.
Sejak saat itu, Mulyono mengabdikan dirinya untuk masyarakat Ambulu. Salah satu program yang digalakkan adalah program PTSL untuk warga Ambulu.
Karena dinilai berhasil, Mulyono kemudian terpilih kembali untuk memimpin Desa Ambulu yang kedua kalinya. Belum purna jabatan yang diembannya, Mulyono kini telah pergi untuk selamanya.