Akbar Alamsyah Pedemo di DPR Meninggal Dunia
Akbar Alamsyah berada di sekitar Gedung DPR/MPR RI, saat demo pada 25 September 2019. Saat itu, kerusuhan pecah selepas maghrib.
Setelah Akbar Alamsyah tak kunjung pulang, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyampaikan kabar hilangnya Akbar Alamsyah.
Tak lama keluarga mendapatkan Akbar Alamsyah dalam kondisi luka parah di Rumah Sakit Polri.
Polri mengatakan Akbar Alamsyah jatuh dari pagar Gedung DPR/MPR RI. Ia bukan mengalami penganiayaan.
Pihak keluarga menyebut kepala Akbar Alamsyah bengkak. Wajahnya juga tak bisa dikenali. Korban lalu dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Akbar Alamsyah dirawat dalam keadaan koma. Tempurung kepalanya disebut hancur dan ginjalnya bermasalah.
Setelah 16 hari mendapatkan perawatan medis. Nyawa Akbar Alamsyah tak tertolong. Sang kakak, Fitri Rahmayani menyampaikan kabar duka. Akbar Alamsyah menghembuskan nafas terakhir Kamis 10 Oktober malam.
Fitri Rahmayani tidak menjelaskan pada pukul berapa Akbar Alamsyah meninggal dunia. Ia juga belum memberi tahu apakah adiknya itu sudah di bawa dari RSPAD. Begitu juga perihal pemakamannya.
Sementara itu, Kordinator Kontras Yati Andriyani mengatakan Akbar Alamsyah meninggal menjelang maghrib. Informasi itu didapatnya dari pihak keluarga. Ia juga mengatakan bahwa Akbar Alamsyah akan dimakamkan Jumat pagi, 11 Oktober.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra mengklaim bahwa telah memeriksa saksi terkait Akbar Alamsyah.
Berdasarkan keterangan saksi, Akbar Alamsyah tengah berusahan menghindari kericuhan pada saat aksi tersebut dengan melompati pagar di depan DPR. Sayangnya saat itu korban terjatuh hingga terluka.
"Kita sudah temukan saksi bahwa yang bersangkutan jatuh pada saat melompati pagar tersebut," terangnya.
Asep membantah informasi bahwa Akbar Alamsyah menjadi korban karena tindakan kekerasan oleh aparat kepolisian yang bertugas. "Jadi sementara dugaannya bahwa yang bersangkutan luka bukan akibat kekerasan karena adanya insiden itu," tukasnya.
Advertisement