Akankah Keluarga Glazer Angkat Kaki dari MU?
Gelombang protes yang dilakukan ribuan penggemar Manchester United kepada pemilik saham terbesar Manchester United, masih menjadi sorotan utama di Inggris. Maklum, selain membatalkan laga Manchester United kontra Liverpool, pembobolan pintu Stadion Old Trafford oleh penggemarnya menghebohkan seluruh dunia.
Mantan pemain MU, Roy Keane, meyakini supporter Setan Merah tak akan berhenti melakukan aksi protes tersebut sebelum keluarga Glazer menjual seluruh sahamnya dan angkat kaki dari markas MU.
Kemarahan penggemar MU ini disebabkan oleh upaya keluarga Glazer membawa MU bermain di Liga Super Eropa yang kontroversial. Bagi para penggemar, apa yang dilakukan pemilik MU itu hanya semata-mata untuk kepentingan uang, tanpa mempedulikan para pendukung MU yang mayoritas tak menginginkannya.
Hal itu ditegaskan oleh seorang komentator asal Inggris, Jon Champion saat berbicara di sebuah acara yang disiarkan ESPN. Menurutnya, ada perbedaan yang signifikan antara sepak bola Inggris dan AS, di mana keluarga Glazer tinggal.
Jika di AS semua olahraga termasuk sepak bola berbentuk waralaba, di Eropa khususnya Inggris lebih dari sekadar itu. Keterikatan emosional antara klub dengan para penggemar sangat besar, sehingga ada pertimbangan lain ketika membuat keputusan penting terkait masa depan klub.
Menurutnya, banyak hal yang tidak dipahami orang-orang di luar Eropa mengenai kultur sepak bola di Inggris. Menurut Jon, hal inilah yang membuat kebijakan keluarga Glazer sulit diterima oleh para penggemar MU.
“Mereka klub dengan detak jantung, bukan franchise. Anda memiliki Manchester United, salah satu klub Liga Super... yang dimiliki oleh keluarga Glazer yang secara luas dibenci sebagai pemilik,” katanya.
“Mereka membeli klub dengan memuat utang ke dalamnya. Mereka tidak menunjukkan tanda-tanda kepedulian. Padahal ini adalah hal yang mendominasi kehidupan begitu banyak pengikutnya. Itulah mengapa mereka (penggemar MU) peduli, mengapa mereka membenci Liga Super dan mengapa mereka memanfaatkan kesempatan ini,” ujar Champion, terkait aksi para penggemar MU pada Minggu 2 Mei lalu.