Akan Balik Lebaran ? Ini Yang Harus Dicek dari Mobil Anda
Surabaya : Lebaran di Indonesia identik dengan arus mudik, di mana banyak warga urban yang kembali ke kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri dengan orang tua atau sanak saudara.
Pemudik sendiri terbagi ke dalam pengguna transportasi umum seperti bus, kereta, pesawat, atau kapal, dan kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil.
Untuk kendaraan pribadi, penggunanya perlu memberikan perhatian khusus agar kondisinya fit, siap, dan nyaman digunakan dalam berkendara jarak jauh, selain menjaga faktor keselamatan pengendara dan penumpang tentunya.
Dari segi efektivitas dan efisiensi, kendaraan roda empat memiliki keunggulan jika digunakan sebagai moda transportasi jarak jauh.
Selain memiliki kabin yang tahan benturan, mobil juga mampu mengangkut minimal lima orang termasuk pengemudi, jauh lebih aman dan efisien jika dibandingkan dengan mudik menggunakan sepeda motor.
Belum lagi jika ditambah barang bawaan yang melampaui batas, tentu semakin meningkatkan risiko hilangnya keseimbangan pada sepeda motor.
Meski memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan sepeda motor, pengguna mobil yang melakukan perjalanan mudik juga harus memperhatikan kondisi kendaraannya sebelum melakukan perjalanan kembali ke kota asal.
Alih-alih lekas sampai di kota tujuan, kendaraan malah akan bermasalah jika tidak melakukan pemeriksaan ulang sebelum arus balik.
Service Advisor Pos Pelayanan Suzuki Tol Cipali Hilman Taofiq menjelaskan, kendaraan yang sudah digunakan untuk mudik juga perlu diperiksa ulang.
Hal itu mengingat kendaraan juga pasti digunakan untuk bersilaturahmi atau bertamasya di kampung halaman, sehingga menambah jarak tempuh dan mengurangi masa pakai oli mesin maupun sejumlah suku cadang tertentu, ujar Hilman menjelaskan.
Selain itu, berdasarkan pengalaman saat siaga di pos selama masa arus mudik, Hilman pun menemukan sejumlah permasalahan yang kerap dialami pengendara mobil saat melakukan perjalanan jauh.
Kebanyakan kendala yang terjadi adalah di sektor mesin seperti "overheat", kampas rem yang hampir habis, hingga masalah kelistrikan ringan seperti lampu-lampu yang putus dalam perjalanan, katanya memaparkan.
Terutama terjadi pada mobil yang umurnya sudah agak tua, masalah kelistrikan tersebut lebih kerap ditemukan karena kabel yang sudah tua, pungkas Hilman.
Akan tetapi ia menegaskan, meski mobil yang digunakan untuk mudik sudah tidak lagi muda, namun jika dilakukan perawatan dan pemeriksaan sebelum perjalanan maka bisa dijamin akan berjalan secara baik, aman, dan nyaman.
Oleh sebab itu, untuk pemeriksaan ulang kendaraan Hilman menyarankan agar dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perhatikan bagian mesin. Meski sudah diservis atau ganti oli sebelum mudik, ada baiknya diperiksa kembali untuk memastikan kondisi mesin tetap prima. Kopling juga harus diperiksa, mengingat bagian tersebut vital sebagai komponen pendukung girboks pada saat memindahkan gigi transmisi. Jika pedal koling terasa enteng saat diinjak, Hilman menyarankan untuk segera memeriksa ke bengkel terdekat.
2. Periksa kembali kondisi rem dan kaki-kaki. Bagian tersebut merupakan salah satu komponen mobil yang menerima beban kerja paling berat dalam perjalanan jarak jauh. Terutama kampas rem yang masuk ke dalam klasifikasi "fast moving parts" atau suku cadang yang memiliki siklus penggantian cepat. Jika kampas rem dirasa tidak lagi memiliki daya cengkeram yang baik, ada baiknya diganti dengan yang baru.
3. Pranata pendinginan juga menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan, tutur Hilman. Berdasarkan data rekapitulasi pos layanan yang beroperasi sejak tanggal 22 Juni itu, ditemukan bahwa "overheat" mesin menjadi salah satu masalah yang kerap muncul, terutama kendaraan yang berusia cukup tua. Untuk itu, ia menyarankan agar pengendara mobil juga memeriksa pranata pendingin mesin kendaraan agar tidak terjadi "overheat", yang jika dibiarkan dapat menyebabkan pecahnya piston di dalam silinder. Oleh karenanya perlu diperiksa kipas radiator, selang pendingin dipastikan tidak tersumbat kerak, dan pastikan isi tanki air radiator tidak berada di bawah garis "low".
4. Periksa kelistrikan, aki, dan lampu-lampu. Perjalanan jarak jauh tidak menutup kemungkinan dilakukan pada malam hari atau dalam kondisi hujan deras. Oleh sebab itu, fungsionalitas lampu utama, lampu sinyal, hingga daya aki tidak boleh dilupakan. Tentu akan sangat berbahaya jika lampu utama mati jika berkendara di malam hari dan medan yang berbukit, kata Hilman menegaskan.
5. Hal yang mungkin terlihat sepele namun penting ialah tekanan ban. Hilman menjelaskan, tekanan ban harus dijaga sesuai standar. Untuk isi, Hilman juga mengatakan tidak harus diisi dengan gas Nitrogen asalkan tekanan ban tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Untuk memastikan standar tekanan ban, Hilman memberikan petuah bagi pengendara untuk memeriksanya di buku manual kendaraan. Di "kitab" itu terdapat semua perhitungan standar dan spesifikasi kendaraan, ujar Hilman. (wah)
Advertisement