Akademisi UB Nilai Debat Capres KPU Belum Sentuh Akar Masalah
Pakar Politik Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Abdul Aziz menilai acara Debat Calon Presiden (Capres) RI yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara tema masih belum menyentuh akar permasalahan.
Aziz mengatakan bahwa tema Debat Capres perdana yang diangkat oleh KPU pada Senin, 11 Desember 2023, yakni seputar pemerintahan, hukum, HAM, pelayanan publik dinilai terlalu luas dan kurang spesifik.
"Tidak perlu semua isu diangkat, tetapi isu-isu tertentu yang paling urgent, populer, dan menjadi paling tuntutan atau kerisauan banyak warga,” ujarnya pada Minggu, 17 Desember 2023.
Isu-isu prioritas yang dapat diangkat oleh KPu sebagai penyelenggara bisa difokuskan terkait pendidikan, ekonomi dan penegakan hukum. Ketiga tema ini dianggap aktual dan menyangkut hajat hidup banyak orang.
"Pertama tentu ekonomi, misal dalam 10 tahun terakhir pertumbuhannya rendah, karena itu banyak hal di situ yang harus dibenahi soal tenaga kerja, soal pengangguran, soal pemerataan,” katanya.
Selanjutnya terkait dengan sektor pendidikan, kata Aziz, adalah amanat dari konstitusi RI, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Isu terkait arah pendidikan ini perlu dibahas secara mendalam oleh para capres.
“Belum bisa pendidikan kita terangkat, kita masih tertinggal dari Malaysia, saya khawatir juga tertinggal dengan Filipina," ujarnya.
Di samping itu, secara teknis, kata Aziz, durasi penyampaian pendapat dari para capres dinilai terlalu singkat. Sehingga publik tidak mendapatkan gambaran argumen yang utuh.
"Waktu bisa ditambah, mungkin tidak hanya satu atau dua menit, tetapi juga bisa lima menit, penyampaian visi dan misi bisa 10 menit dan seterusnya, lalu ada sesi tersendiri khusus panelis, saya kira sampai tengah malam tidak apa-apa, misal pukul 7 hingga 10 malam. Itu menarik,” katanya.
Advertisement