Aji Berharap Saddil Lebih Dewasa Dalam Berpikir dan Bertindak
Aji Santoso berharap Saddil Ramdani lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak. Pesan ini ia sampaikan pada pemain binaannya di SSB ASIFA Malang terkait pelanggaran hukum yang dilakukan pemain yang bermain di klub kontestan kompetisi kasta teratas Malaysia, Pahang FA pada musim 2019 lalu itu.
Seperti diketahui, Saddil ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti terlibat dalam aksi pengeroyokan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ini merupakan kasus yang membawa konsekuensi hukum kedua yang dilakukan eks pemain Persela Lamongan tersebut.
Sebelumnya, Saddil pernah berurusan dengan hukum setelah dilaporkan mantan kekasihnya menyusul penganiayaan yang ia lakukan. Beruntung, kasus itu tak berlanjut setelah mantan kekasihnya mencabut laporannya ke polisi setelah Saddil meminta maaf.
"Menurut saya ini pelajaran yg kedua kali bagi saddil berurusan dengan kepolisian. Saya berharap kedepannya lebih hati-hati. Saddil harus menyadari kalau dia publik figur, sadil pemain muda yang penuh potensi, perlu ada bimbingan supaya bisa lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak," terang pelatih kepala Persebaya ini.
Di usianya yang terbilang muda, talenta Saddil menyita perhatian banyak pelatih di Indonesia, termasuk semua pelatih Timnas baik di kelompok umur maupun senior. Sehingga ia sempat menjadi pemain paling sibuk karena harus memperkuat tiga Timnas Indonesia sekaligus, Timnas U-19, Timnas U-23 dan Timnas senior.
Aji memiliki kedekatan dengan Saddil sejak keduanya di ASIFA Malang. Di bawah arahan Aji, potensi Saddil terasah dan terus berkembang. Saddil pun menganggap Aji sebagai ayahnya sendiri. Begitu juga dengan Aji yang menganggap Saddil bagian dari keluarganya.
Saddil sendiri sudah berkomunikasi dengan Aji pada Sabtu, 4 April 2020. Dalam pesan yang dikirimkan, pemain asal Raha Sulawesi Tenggara ini meminta maaf pada sang mentor.
"Dia selalu kasih kabar di saat apa pun. Karena dia sudah seperti anak saya sendiri. Dalam pesannya tadi dia minta maaf pada saya karena telah melakukan kesalahan lagi. Karena dulu saya sudah ingatkan supaya tidak gegabah ambil keputusan dan bertindak," katanya.
Aji pun merasa berkewajiban untuk terus membimbing anak asuhnya itu agar tak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari, serta lebih dewasa dalam bersikap. "Saya harus tetep bimbing dia kedepannya supaya bisa lebih dewasa. Pemain-pemain seperti ini yang harusnya saya beri arahan tanpa bosan-bosan supaya bisa lebih baik kedepannya," ujar pelatih asal Kepanjen, Malang, ini.
Aji pun meminta Saddil kuat dalam menghadapi masalah seperti ini. Karena dalam situasi seperti sekarang, Aji menilai hanya Saddil yang bisa mengangkat mentalnya sendiri. "Dia harus kuat, dia harus bertanggungjawab. Semua yang dia lakukan ada konsekuensinya. Dan jangan sampai masalah ini membuatnya jatuh dan terpuruk," katanya.