Ajarkan Fikih Peradaban di Madrasah, Gus Yahya:Wawasan Masa Depan
Generasi muda yang menempuh pendidikan di madrasah, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama akan diperkenalkan dengan fikih peradaban, sebagai bagian dari pelajaran. Hal itu dimaksudkan untuk menjadikan kader-kader anak-anak bangsa berwawasan tentang masa depan.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini sedang merancang dan menyiapkan penerapan fikih peradaban agar bisa diajarkan di sekolah-sekolah berbasis madrasah.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan dalam waktu dekat fikih peradaban akan diterapkan di sekolah yang terafiliasi dengan NU.
Menurut dia, materi atau pokok-pokok pemikiran tentang fikih peradaban nantinya akan dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran di madrasah.
Saat ini, kata Gus Yahya, elemen pemikiran yang tertuang dalam wacana fikih peradaban masih dibahas di internal PBNU hingga pada saatnya nanti siap diajarkan kepada siswa di sekolah.
Penanaman di Dunia Pendidikan
Fikih peradaban, menurut dia, penting untuk ditanamkan melalui dunia pendidikan sebagai landasan untuk mewujudkan masa depan peradaban dunia yang lebih baik.
"Penting sekali karena peradaban itu basisnya adalah pendidikan. Masa depan peradaban itu tergantung bagaimana kita mendidik anak-anak kita hari ini sehingga anak-anak kita harus dididik tentang wawasan masa depan peradaban yang lebih baik, mulia untuk semua," kata Gus Yahya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dikutip Rabu 5 April 2023.
Terkait pengajaran di madrasah, Gus Yahya menyebut pada saatnya nanti akan berkomunikasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI terlebih dahulu.
"Ya (berkomunikasi dengan Kemenag) pada saatnya. Kami harus olah dahulu secara internal supaya menjadi kontribusi yang memang valid. Kami pastikan valid sebagai kontribusi NU," kata dia.
Yahya mengatakan bahwa fikih peradaban merupakan platform yang disiapkan sebagai titik temu bagi para ulama yang saling berbeda pandangan dalam menyikapi hal-hal strategis di tengah peradaban manusia di dunia.
Melalui platform itu, antara lain diharapkan mampu memutus berbagai permasalahan kekerasan yang melanda dunia.
"Maka PBNU berikhtiar untuk menyediakan satu platform bagi para ulama yang mungkin saling berbeda pendapat untuk menemukan kata putus tentang hal-hal paling strategis di dalam kehidupan umat manusia ini di tengah-tengah masyarakat dunia yang penuh keragaman," kata Gus Yahya.
Pada 6 Februari 2023, PBNU telah memulai pembahasan mengenai gagasan fikih peradaban dengan menggelar Muktamar Internasional Fikih Peradaban I di Surabaya melibatkan ulam berbagai negara di dunia. Hal itu dilaksanakan sehari menjelang Puncak Resepsi Satu Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, yang menggelar pelbagai acara 24 jam penuh. Mulai dari istighotsah kubro, shalawatan, hingga apel akbar yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan sederet tokoh nasional dan ulama dunia.