Ajak Mahasiswa 7 Negara, UINSA Wujudkan Program Ekowisata di Banyuwangi
Dua agenda kegiatan sekaligus dilaksanakan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) di Banyuwangi. Perkemahan Singkat Mahasiswa Akademik (Academic Student Short Camp) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Jumat-Minggu 19-21 Juli 2024.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukir konsep kampus internasional UINSA, yang dilaksakan Fakultas Psikologi dan Kesehatan, melibatkan sejumlah mahasiswa dari 7 negara. Seperti: Cina, Egypty-Mesir, Pakistan, Afganistan, Myanmar, Bangladesh, Sudan, Yaman, Tanzania, Madagastar dan Gambia.
Sementara, pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) 144 Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, berlangsung sejak 20 Juni lalu hingga 26 Juli 2024.
Sebanyak 24 mahasiswa itu, berasal dari beragam fakultas. Seperti Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM), Fakultas.Ekonomi dan Bisni Islam (FEBI),
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) dan Fakultas Sains dan Teknologi (SAINTEK).
Kepada mereka, dengan kegiatan ini memberikan pengalaman keindahan alam, keindahan budaya dengan interaksi akatif bersama masyarakat Banyuwangi.
"Kita tahu, kearifan budaya lokal yang ada di masyarakat Banyuwangi mampu memberikan inspirasi mereka. Ke depan kegiatan ini dapat berjalan dan memberikan kontribusi bagi pengalaman para calon intelektual di tengah masyarakat," tutur Endang Wahyuni, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN 144.
Kolaborasi UINSA-Masyarakat
Selama ini UINSA memiliki keragaman program dan berkolaborasi dengan masyarakat pariwisata khususnya ekowisata yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Moch Irfan Hadi, dosen UINSA, mengatakan, perwujudan tanggung jawab kolaborasi dengan masyarakat pariwisata, khususnya dalam pengembangan ekowisata dan konservasi alam. Dalam hal itu terkhusus masalah terumbu karang, yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
"Kami memiliki konsetrasi di tengah masyarakat binaan di Banyuwangi," tutur Irfan.
Penanggung jawab kegiatan Dr Lufiana, menambahkan, sebagai Progran International Universitas (UINSA) yang melibatkan mahasiswa asing dengan program ini.
Alasan memilih Banyuwangi sebagai promosi progran ekowisatai desa binaan UINSA di wilayah kabupaten di ujung timur Jawa Timur ini.
"Peserta diajak dalam serangkaian kegiatan. Seperti menanam pohon, mengunjungi perkebunan kopi di desa Gambingsari," tuturnya.
Menurut penanggung jawab, program lapangan terselenggaranya kegiatan dan kerjasama dengan Pokdarwis Kabupaten Banyuwangi.
UINSA dan Pokdarwis Banyuwangi
Sementara itu, Abdul Aziz, Ketua Asosiasi Kolompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Banyuwangi, menjelaskan, konservasi terumbu karang dalam rangka ikut melestarikan laut yang ada di Grand Watu Dodol (GWD) Banyuwangi.
"Tujuannya mengembalikan lingkungan kawasan perairan yang rusak. Dengan kegiatan ini, transplantasi terumbu karang: penanaman terumbu karang yang masih kecil, diikat pada media besi,lalu di masukkan ke dalam laut," tuturnya.
Selama 1 tahun akan membentuk ekosistem baru sehingga perairan menjadi sehat, ikan ikan menjadi banyak.
Prof Dr Rubaidi, Dekan 3 Fakultas Psikologi dan Kesehatan UINSA, mengatakan,"terumbu karang itu ibarat rumah bagi ikan ikan, sebagaimana tumbuh tutumbuhan di dalam hutan, rumah bagi hewan hewan liar.
Terumbu karang juga sebagai tempat berkembangnya ikan ikan dan selaonitu untuk menyumbang oksigen.
Keterlibatan Mahasiswa KKN Lebih Aktif
Endang Wahyuni, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN 144 mengajak mahasiswi untuk terlibat secara aktif dalam program transpantasi terumbu karang di darat, sampai dimasukkan dasar laut.
"Pelepasan anak penyu atau tukik, dan penanam 500 pohon cemara. Dengan tujuan mencegah pemanasan global," tuturnya.
"Pada kegiatan kali ini kami mengadakan acara Akademic Student Short Camp dengan tema Transforming Wellbing Enforced by Nature and Culture.
"Pada acara kali ini kita melakukan perjalanan selama 3 hari dengan di hari pertamanya kita kita kumpul di kampus 2 UIN Sunan Ampel tepatnya pada pukul 10.00 kita melakukan pemberangkatan dari Surabaya ke Banyuwangi tepatnya di Pinus Camp Songgon terdapat sedikit kendala.
"Pada perjalanan berikutnya mengakibatkan kita sampai di game tersebut sekitar pukul 09.00 malam. Setelah kita sampai kami melakukan makan malam dan dilanjut dengan api unggun bersama serta bakar-bakar jagung bersama. Yakni pertemuan bersama, kemudian kami setelah melakukan kegiatan pada hari pertama kita lanjutkan dengan istirahat hingga pada esok paginya.
"Pada hari kedua, kami melakukan sarapan bersama dan dilanjutkan dengan acara penanaman tree planting.
"Berikutnya, kami menuju ke kampung kopi Gombong Sari. Di sini, dikenal sebagai Kampung Kopi tersebut kami diajarkan bagaimana pengolahan kopi dan diperkenalkan dengan jenis-jenis kopi. Ada kopi Robusta, Kopi Excel dan Kopi Arabika serta kami diajari bagaimana cara mengolah kopi cara tradisional metode serta bagaimana cara memerah susu kambing Etawa pada desa tersebut.
"Juga ada beberapa mahasiswa dari Universitas lain yang sudah melakukan KKN ada juga dari UINSA, UGM. Untag, UB dan UNIBA, pada acara tersebut kami mengikutinya dengan penuh antusias dan yang gembira dan terdapat beberapa pertunjukan seni tradisional. Di antaranya Tari Gandrung, Tari Gurit Mangir, pencak silat. Ketiga pertunjukan tersebut diiringi dengan gamelan Banyuwangi
"Setelah kegiatan tersebut selesai kami melanjutkan perjalanan ke badan pelatihan dan pengolahan perikanan Banyuwangi/Wisma Losbter. Sekitar pukul 19.00 WIB kami tiba dan beristirahat," kisah Endang Wahyuni.
Pada hari selanjutnya sekaligus sebagai agenda terakhir, "Kami berangkat ke panti Bangsring. Tentu saja sebelum memulai agenda transpantasi terumbu karang kami makan pagi terlebih dahulu, di akhir kegiatan beberapa mahasiswa melakukan aktivitas program bersama pendamping ahli".
Advertisement