Ajak Kaum Milenium Berinvestasi, ITS Gandeng Kemenkeu
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI guna mendorong kaum milenial untuk ikut serta dalam berinvenstasi.
Kerjasama itu ditunjukkan melalui pendatanganan nota kesepahaman dan kuliah tamu di Ruang Sidang Utama, gedung Rektorat ITS pada Senin, 3 Desember 2018.
Kuliah tamu yang mengangkat tema 'Investasiku Bagi Indonesia melalui Surat Berharga Negara (SBN) Ritel' ini dihadiri Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara, Suharianto dan Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Berharga Syariah Negara II, Slamet Prayitno.
Dalam sambutannya, Rektor ITS, Joni Hermana, mengungkapkan bahwa sebagian kaum milenium di Indonesia cenderung tertarik untuk membeli barang baru daripada menggunakan uangnya untuk berinvestasi.
"Melalui kerja sama dengan Kemenkeu ini, bisa diharapkan untuk terus bertambahnya minat kaum milenium dalam melakukan investasi," ujarnya.
Melalui SBN ritel oleh Kemenkeu ini, Joni mengungkapkan para mahasiswa menjadi semakin mudah untuk melakukan investasinya. Apalagi investasi tersebut juga ditujukan untuk pembangunan negara Indonesia itu sendiri.
"Prinsipnya, kita membangun negeri kita dengan uang yang bersumber dari kita sendiri," kata Joni.
Senada dengan Joni, Suharianto turut menjelaskan jika minimal uang untuk membeli SBN Ritel hanya sebesar Rp1 juta saja.
"Sehingga tidak harus memiliki uang ratusan juta rupiah untuk bisa melakukan investasi pada usia muda," kata Suharianto.
Sementara itu, Slamet Prayitno juga menuturkan bahwa investasi SBM Ritel sendiri tidak hanya bersifat secara konvensional.
Namun saat ini sudah berkembang sistem bersifat syariah yang disebut dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel. SBSN sendiri hanya difokuskan untuk membiayai proyek-proyek pemerintah saja.
Dengan demikian, pendanaan untuk pembangunan dalam negeri tidak tergantung dengan dana asing yang begitu banyak.
"Sehingga kaum millenium saat ini perlu untuk berinvestasi demi membantu perekonomian negara Indonesia sendiri," ujarnya.
Seperti diketahui, data jumlah investor dari salah satu produk SBN Ritel yaitu SBR004 menunjukan bahwa 40,99 persen ialah berasal dari kalangan kaum millenium.
Hal itu menunjukkan bahwa jumlah kaum millenium saat ini yang ikut berinvestasi sudah cukup banyak. Walaupun nilai dari nominalnya masih terbilang cukup kecil. (amm)